Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan atas serangan teroris di ibu kota Turki, Ankara pada Rabu, 23 Oktober 2024. Serangan teroris itu menyebabkan empat orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keduanya berbicara langsung di sela-sela pertemuan puncak kelompok BRICS di Kazan, Rusia. Erdogan hadir sebagai tamu di KTT BRICS tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Bapak Presiden yang terhormat, rekan-rekan yang terhormat, kami sangat senang menyambut Anda di Kazan. Namun sebelum kita mulai bekerja, saya ingin menyampaikan belasungkawa terkait dengan serangan teroris tersebut. Laporan media berdatangan tentang serangan teroris di Turki.”
Putin menambahkan bahwa Rusia mengutuk segala bentuk terorisme.
Menteri Dalam Negeri Turki Ali Yerlikaya mengatakan di media sosial X bahwa banyak orang tewas dan terluka dalam serangan terhadap fasilitas industri dirgantara Turki di ibu kota Ankara. Ia mengimbau masyarakat yang ingin mengetahui perkembangan terkini untuk mempercayai pernyataan dari sumber resmi.
Pasukan keamanan, pemadam kebakaran, dan paramedis dikirim ke daerah tersebut. Dilaporkan bahwa personel firma pertahanan diarahkan ke tempat perlindungan karena alasan keamanan.
Jaksa Ankara juga telah meluncurkan penyelidikan terhadap serangan teroris tersebut.
Menurut Erdogan, serangan terhadap fasilitas dirgantara Turki itu menargetkan kelangsungan hidup, perdamaian, dan pertahanan di negara tersebut. "Serangan teroris terhadap fasilitas industri dirgantara Turki, salah satu organisasi lokomotif industri pertahanan Turki, adalah serangan keji yang menargetkan kelangsungan hidup negara kita, perdamaian bangsa kita, dan inisiatif pertahanan kita yang merupakan simbol cita-cita kita 'Turki yang Sepenuhnya Independen'," kata Recep Tayyip Erdogan pada X.
"Sejak saat pertama serangan teroris terjadi, pasukan keamanan kami segera turun tangan dan menetralisir para teroris," katanya. "Bangsa kita harus tahu bahwa tangan-tangan kotor yang mengulurkan tangan kepada Turki pasti akan dipatahkan; tidak ada struktur, tidak ada organisasi teroris, tidak ada poros kejahatan yang menargetkan keamanan kita yang akan mampu mencapai tujuan mereka. Perjuangan kita melawan semua jenis ancaman teroris dan pendukungnya akan terus berlanjut dengan tekad, tekad, dan cara yang multidimensi,” ujar Erdogan.
Kementerian Pertahanan Nasional Turki mengatakan pada Rabu malam bahwa pasukan Turki menghancurkan 32 target teroris dalam operasi udara yang dilakukan di Irak utara dan Suriah. Serangan dilakukan untuk membalas aksi terorisme di Turki tersebut.
ANADOLU
Pilihan editor: Sugiono Rapat dengan Presiden New Development Bank di KTT BRICS Plus