Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Putra sulung pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, telah mengeluarkan pesan video yang menyentuh hati untuk mengenang ayahnya dan mengatakan bahwa nyawa ayahnya "tidak lebih berharga daripada" nyawa ribuan warga Palestina yang dibantai Israel di Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Darah ayah saya tidak lebih berharga dari darah anak-anak Gaza atau para lelaki di sana, dan air mata kami tidak lebih berharga dari air mata para ibu dan anak-anak para syuhada," ujar Abdel Salam Haniyeh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kami katakan kepada penjajah, tidak peduli berapa banyak yang kalian bunuh, kalian tidak akan bisa menghentikan pawai dan revolusi rakyat Palestina. Setiap upaya pembunuhan terhadap para pemimpin akan menghidupkan kembali revolusi baru bagi rakyat kami dan dunia Islam."
Ia menambahkan bahwa wasiat mendiang ayahnya adalah "mencapai persatuan nasional, mengakhiri serangan ke Gaza, dan meraih kemenangan bagi rakyat kami."
"Ayah saya telah mengejar kesyahidan siang dan malam karena dia telah memilih jalan perlawanan, revolusi, dan perjuangan sejak masa kecilnya."
Abdel Salam mengenang bahwa ayahnya menjadi sasaran berbagai upaya pembunuhan.
Pada Rabu, 31 Juli 2024, Hamas mengumumkan pembunuhan Haniyeh dalam sebuah serangan Israel di kediamannya di Teheran yang ia kunjungi untuk mengambil bagian dalam pelantikan presiden baru.
Setelah pengumuman kematiannya, menantu perempuannya, Inas Haniya, merilis sebuah video yang mengatakan bahwa putri-putrinya, yang terbunuh dalam serangan Israel di Gaza, sekarang akan bersatu kembali dengan kakek mereka yang sangat mereka rindukan.
Pastor Palestina Berkabung
Pastor Abdullah Julio, kepala Biara Katolik Yunani Melkite di Ramallah, kemarin berkabung atas meninggalnya Ismail Haniyeh.
Pastor Julio mengatakan bahwa dia menganggap nasib Haniyeh adalah "nasib siapa pun yang setia kepada bangsanya" dan menambahkan bahwa "darah murni para martir membangun tanah air."
"Kami menyampaikan belasungkawa untuk almarhum syuhada kami Ismail Haniyeh, rahmat dan keabadian untuk semua syuhada kami," katanya, menambahkan: "Kami memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk rakyat kami di mana-mana agar diberi kesabaran, penghiburan dan ketabahan sehingga kami dapat melanjutkan perjalanan kami dan melihat harapan yang kami inginkan menjadi kenyataan."
"Kami berdoa setiap hari untuk perdamaian bagi tanah perdamaian, Palestina, dan tidak ada perdamaian dengan penjajahan."
MIDDLE EAST MONITOR