Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Serangan Iran terhadap Israel pada Minggu, menuai kecaman dari sekutu Israel dan peringatan bahwa serangan tersebut dapat memicu eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Iran melepaskan rentetan rudal dan drone ke Israel sebagai pembalasan atas dugaan serangan Israel terhadap konsulatnya di Damaskus pekan lalu yang menewaskan 13 orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kepala juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan serangan Iran melibatkan lebih dari 120 rudal balistik, 170 drone, dan lebih dari 30 rudal jelajah. Operasi tersebut lantas menuai kecaman dari sekutu Israel dan peringatan bahwa serangan tersebut dapat memicu eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah.
Melansir dari Al Jezeera Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa AS tidak akan berpartisipasi dalam operasi ofensif apa pun terhadap Iran, menurut seorang pejabat senior pemerintahan. Namun mereka menegaskan kembali dukungannya terhadap Israel. “Kami tidak mencari konflik dengan Iran, namun kami tidak akan ragu bertindak untuk melindungi pasukan kami dan mendukung pertahanan Israel,” kata Menteri Pertahanan AS Austin.
Tanggapan keras juga disampaikan Perwakilan tetap Israel untuk PBB Gilad Erdan, ia menyebut serangan Iran sebagai “eskalasi yang parah dan berbahaya. Sementara itu, Kementerian Arab Saudi menyatakan keprihatinannya atas “eskalasi militer” di wilayah tersebut dan menyerukan semua pihak untuk menahan diri.
Cina mengatakan pihaknya sangat prihatin dengan eskalasi konflik yang terjadi di Gaza dan menambahkan bahwa hal tersebut merupakan “limpahan dari konflik Gaza” dan gencatan senjata harus dilaksanakan tanpa penundaan.
Cina yang diwakili oleh juru bicara (jubir) Kementerian Luar Negeri Cina juga menyinggung bahwa situasi yang sedang berlangsung saat ini merupakan efek limpahan terbaru dari konflik Gaza. Hal yang diharapkan seharusnya tidak ada lagi penundaan dalam mengimplementasikan Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 2728 dan konflik perlu diakhiri dengan segera.
Sejurus dengan Cina, India turut menyatakan keprihatinannya dan menyerukan deeskalasi segera, mundur dari kekerasan dan kembali ke jalur demokrasi.
Pemerintah Rusia khawatir terjadinya eskalasi ketegangan di Timur Tengah setelah serangan Iran ke Israel pada Minggu, 14 April 2024. “Kami menyatakan keprihatinan kami yang luar biasa terhadap eskalasi berbahaya lainnya di kawasan ini. Kami telah berulang kali memperingatkan bahwa banyaknya krisis yang belum terselesaikan di Timur Tengah, terutama di ranah konflik Palestina-Israel, yang seringkali dipicu oleh tindakan provokatif yang tidak bertanggung jawab, akan memperburuk ketegangan,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernyataannya pada 14 April 2024.
Di sisi lain, Kepala staf angkatan bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, mengatakan kepada TV pemerintah bahwa jika Israel membalas, tanggapan Iran akan “jauh lebih besar” daripada pemboman itu, menurut laporan Reuters. Iran juga memperingatkan Washington bahwa mendukung pembalasan Israel akan mengarah pada penargetan pangkalan-pangkalan AS.
“Masalahnya bisa dianggap selesai. Namun, jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi, reaksi Iran akan jauh lebih parah. Ini adalah konflik antara Iran dan rezim Israel yang jahat, dan AS harus menjauhinya.”