Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PUTRA JAYA - Para menteri luar negeri kelompok negara G7 mendesak Rusia bertanggung jawab ihwal jatuhnya pesawat Malaysia MH17. Para menteri luar negeri seperti dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, Amerika, dan Perwakilan Tinggi Uni Eropa menyatakan mendukung Australia dan Belanda yang menyerukan agar Rusia bekerja sama sepenuhnya dalam proses mencapai keadilan bagi para keluarga korban pesawat MH17.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para menteri menegaskan mendukung kerja Tim Investigasi Gabungan (JIT) yang melakukan penyelidikan independen. Tim dipimpin Belanda, Australia, Belgia, Malaysia, dan Ukraina. "Temuan JIT tentang peran Rusia atas dugaan penembakan pesawat MH17 sangat menarik, signifikan, dan mengganggu," demikian pernyataan para menteri tersebut seperti dilansir Asian Correspondent, kemarin. Selain itu, mereka menyatakan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2166 menuntut bahwa semua negara bekerja sama sepenuhnya untuk membangun akuntabilitas dalam penyelidikan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pesawat Malaysia MH17, pesawat penumpang Boeing-777 rute Amsterdam-Kuala Lumpur, ditembak jatuh pada 17 Juli 2014 di wilayah timur Ukraina Donetsk. Sebanyak 283 penumpang-warga negara dari 10 negara-dan 15 awak kapal tewas. Hasil penyelidikan JIT pada 24 Mei lalu memaparkan bahwa BUK-TELAR yang digunakan untuk menembak MH17 berasal dari brigade 53 Anti-Pesawat Rudal, unit dari tentara Rusia dari Kursk di Federasi Rusia. Rusia secara konsisten membantah dugaan keterlibatan dalam jatuhnya pesawat MH17. Moskow berkeras bahwa pesawat itu ditembak jatuh oleh pasukan Ukraina.
Di tempat terpisah, Malaysia menegaskan kembali apresiasi atas hasil kerja JIT pada 24 Mei. Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke mengatakan dia memutuskan segera mengajukan tuntutan kepada mereka yang bertanggung jawab atas insiden tersebut. "Komitmen kami kepada keluarga korban bersama negara-negara Tim Investigasi adalah berusaha untuk membawa pelaku ke pengadilan." CHANNEL NEWS ASIA | TASS | SUKMA LOPPIES
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo