Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pejabat Rusia mengatakan dua tersangka telah ditangkap pada Sabtu 23 Maret 2024 terkait penembakan di gedung konser Moskow yang menewaskan sedikitnya 80 orang dan melukai 145 lainnya. Sementara dua pelaku lain berhasil melarikan diri ketika mobil mereka dicegat aparat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Serangan ini menurut para pejabat Amerika Serikat dikaitkan dengan ISIS-K, sebuah cabang yang aktif di Iran dan Afghanistan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Sabtu pagi, seorang anggota parlemen Rusia mengatakan melalui aplikasi pesan Telegram bahwa petugas penegak hukum telah menahan dua tersangka sehubungan dengan penembakan tersebut, di wilayah Bryansk, barat daya Moskow. Tersangka lain masih belum diketahui, tulis anggota parlemen, Aleksandr Khinshtein.
Media pemerintah sebelumnya melaporkan bahwa lima orang bertanggung jawab.
Serangan dimulai sekitar jam 8 malam waktu setempat pada hari Jumat, ketika suara tembakan terdengar di seluruh ruang konser, beberapa menit sebelum band rock veteran mulai tampil.
Video media sosial yang diverifikasi oleh The New York Times menunjukkan orang-orang bersenjata menyerbu masuk ke dalam gedung, dan berteriak-teriak penonton konser bergegas melewati korban berlumuran darah yang tergeletak di lantai.
Tempat tersebut merupakan bagian dari kompleks perbelanjaan dan hiburan yang luas bernama Crocus City Hall, di pinggiran kota Krasnogorsk, barat laut Moskow.
Menurut kantor berita negara, RIA Novosti, kobaran api yang terjadi selama serangan itu berkobar di lantai atas, menyebabkan api dan asap membubung ke langit malam dan akhirnya menyebabkan atap runtuh.
Sebagian besar api berhasil dipadamkan sebelum jam 5 pagi pada Sabtu, menurut gubernur daerah, Andrey Vorobyov.
Tiga dari mereka yang tewas di gedung konser adalah anak-anak, kantor berita negara Tass melaporkan, mengutip Kementerian Kesehatan wilayah Moskow.
Serangan itu menyebabkan sedikitnya 115 orang terluka, dan 60 orang dalam kondisi serius, menurut Menteri Kesehatan Rusia, Mikhail Murashko. Dari mereka yang terluka, 107 orang masih dirawat di rumah sakit hingga Sabtu pagi, kata layanan darurat utama Rusia.
Para pejabat AS mengatakan mereka secara pribadi telah memberi tahu Rusia awal bulan ini tentang informasi intelijen mengenai potensi aktivitas ISIS.
Informasi intelijen yang sama memicu peringatan keamanan pada 7 Maret oleh Kedutaan Besar AS di Moskow yang memperingatkan warga Amerika akan “laporan bahwa para ekstremis mempunyai rencana dalam waktu dekat untuk menargetkan pertemuan besar di Moskow, termasuk konser.”
John F. Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional, mengatakan kepada wartawan beberapa jam setelah serangan itu bahwa Gedung Putih, “saat ini tidak memiliki indikasi bahwa Ukraina atau warga Ukraina terlibat.”
Mykhailo Podolyak, penasihat utama kantor kepresidenan Ukraina, mengatakan dalam sebuah pernyataan video tak lama setelah serangan itu bahwa “Ukraina sama sekali tidak ada hubungannya” dengan serangan itu.
RIA NOVOSTI | TASS | NYT