Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Rusia Undang Taliban dalam Konferensi Afghanistan

Rusia akan mengundang perwakilan Taliban dalam konferensi internasional tentang Afghanistan di Moskow pada 20 Oktober 2021

8 Oktober 2021 | 17.30 WIB

Warga Afghanistan berkumpul di luar kantor imigrasi etelah pejabat Taliban mengumumkan mereka akan mulai mengeluarkan paspor lagi kepada warganya, di Kabul, Afghanistan, Selasa, 6 Oktober 2021. Warga yang berencana meninggalkan Afghanistan berbondong-bondong membuat paspor menyusul pulihnya penerbangan internasional. REUTERS/Jorge Silva
Perbesar
Warga Afghanistan berkumpul di luar kantor imigrasi etelah pejabat Taliban mengumumkan mereka akan mulai mengeluarkan paspor lagi kepada warganya, di Kabul, Afghanistan, Selasa, 6 Oktober 2021. Warga yang berencana meninggalkan Afghanistan berbondong-bondong membuat paspor menyusul pulihnya penerbangan internasional. REUTERS/Jorge Silva

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia akan mengundang perwakilan Taliban dalam konferensi internasional tentang Afghanistan di Moskow pada 20 Oktober 2021, kata perwakilan khusus Presiden Vladimir Putin untuk Afghanistan, Zamir Kabulov.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Namun ia tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang konferensi itu, demikian dilaporkan kantor berita Rusia, Kamis, 7 Oktober 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertemuan itu akan mengikuti KTT G20 tentang Afghanistan pada 12 Oktober 2021, yang bertujuan membantu negara itu menghindari bencana kemanusiaan setelah pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban pada pertengahan Agustus.

Moskow menjadi tuan rumah konferensi internasional tentang Afghanistan pada bulan Maret 2021 di mana Rusia, Amerika Serikat, Cina dan Pakistan merilis pernyataan bersama yang menyerukan kepada pihak-pihak yang bertikai di negara itu untuk mencapai kesepakatan damai dan mengekang kekerasan.

Konferensi juga meminta Taliban untuk tidak melancarkan serangan apa pun selama beberapa bulan mendatang.

AS dan sekutunya kemudian menarik pasukan setelah intervensi militer selama 20 tahun. Taliban akhirnya merebut kekuasaan dengan cepat dan pemerintahan sebelumnya runtuh pada Agustus 2021.

Rusia khawatir tentang potensi kejatuhan di wilayah yang lebih luas. Putin telah memperingatkan kemungkinan “ekstremis Islam” menyusup ke bekas republik Soviet di Asia Tengah, yang dipandang Moskow sebagai penyangga pertahanan selatannya.

Setelah pengambilalihan Taliban, Moskow mengadakan latihan militer di Tajikistan dan memperkuat perangkat kerasnya di pangkalan militernya di sana.

Putin pada hari Kamis juga mengadakan panggilan telepon dengan Presiden Tajik Emomali Rahmon membahas situasi keamanan seputar perkembangan terakhir di Afghanistan, kata kepresidenan Tajik dalam sebuah pernyataan yang dikutip Al Jazeera.

Moskow telah bergerak untuk terlibat dengan Taliban dalam beberapa waktu terakhir tetapi tidak mengakui kelompok itu.

Tidak seperti negara-negara Barat yang bergegas mengevakuasi para diplomat setelah Taliban berkuasa, Rusia tetap membuka kedutaannya di ibu kota Afghanistan, Kabul.

Putin mengkritik keterlibatan asing dalam urusan domestik Afghanistan dan mengatakan Moskow telah “belajar” dari invasi Uni Soviet ke negara itu.

Pada 1980-an, Moskow terlibat dalam perang selama satu dekade yang menewaskan hingga dua juta warga Afghanistan, memaksa tujuh juta lebih orang mengungsi dan menyebabkan kematian lebih dari 14.000 tentara Uni Soviet.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus