Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

Dalam pilpres AS tahun ini, Biden vs Trump akan kembali terulang dalam memperebutkan suara rakyat Amerika.

14 Maret 2024 | 09.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pertarungan antara Joe Biden melawan Donald Trump dalam merebut suara rakyat Amerika Serikat akan terulang kembali dalam pemilihan presiden tahun ini. Keduanya sama-sama meraih nominasi partainya pada Selasa, 12 Maret 2024, mengawali pertandingan ulang pemilu presiden AS yang pertama dalam hampir 70 tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Biden membutuhkan 1.968 delegasi untuk memenangkan nominasi. Dia melampaui jumlah tersebut ketika hasil mulai keluar dari pemilihan pendahuluan di Georgia, menurut Edison Research. Hasil juga diperoleh dari Mississippi, negara bagian Washington, Kepulauan Mariana Utara, dan Partai Demokrat yang tinggal di luar negeri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beberapa jam kemudian, Trump mendapatkan 1.215 delegasi yang diperlukan untuk mengamankan nominasi presiden dari Partai Republik ketika empat negara bagian mengadakan pemilihan, termasuk Georgia. Di Georgia, Trump menghadapi tuntutan pidana atas upayanya untuk membatalkan hasil pemilu negara bagian tersebut pada 2020. Ada 161 delegasi yang diperebutkan pada hari Selasa di negara bagian Georgia, Hawaii, Mississippi dan Washington.

Biden, 81 tahun, mengeluarkan pernyataan setelah dia memastikan nominasi Partai Demokrat. “Masyarakat sekarang punya pilihan untuk menentukan masa depan negara ini. Apakah kita akan berdiri dan membela demokrasi atau membiarkan orang lain meruntuhkannya? Akankah kita mengembalikan hak untuk memilih dan melindungi kebebasan kita atau membiarkan ekstremis merampas kebebasan kita? " ujar Biden.

Hasil pemungutan suara pada Selasa sudah ditentukan sebelumnya, setelah saingan terakhir Trump untuk nominasi Partai Republik, mantan Duta Besar PBB Nikki Haley, mengakhiri kampanye kepresidenannya. Trump pun tampil dominan pekan lalu di Super Tuesday, ketika ia memenangkan 14 dari 15 pemilihan tingkat negara bagian.

Dalam video yang diunggah di media sosial, Trump mengatakan tidak ada waktu untuk merayakannya. Ia akan berfokus mengalahkan Biden, yang disebutnya sebagai presiden terburuk dalam sejarah AS.

"Kami akan melakukan pengeboran, sayang, melakukan pengeboran. Kami akan menutup perbatasan dan melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan oleh siapa pun sebelumnya. Dan kami akan membuat perekonomian negara kami menjadi yang terbaik yang pernah ada di dunia," kata Trump.

Di Roma, Georgia, Trump, 77, kembali mengulangi klaimnya bahwa pemilu 2020 curang. Ia menuduh pengacara Fulton County, Fani Willis, mengadilinya karena alasan politik. Dia juga menyerang Biden karena gagal membendung arus migran di perbatasan selatan AS.

Kampanye Biden lebih agresif. Pada Jumat pekan lalu, Biden mengumumkan akan melakukan tur ke beberapa negara bagian. Kampanye tersebut mengatakan mereka berhasil mengumpulkan dana sebesar US$ 10 juta dalam waktu 24 jam setelah pidato kenegaraan Biden, sehingga menambah keunggulan finansial Partai Demokrat dibandingkan Partai Republik.

REUTERS

Pilihan editor: Media Prancis Liberation Terbitkan Karikatur Ejek Kelaparan di Gaza

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus