Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keadilan ditentukan oleh para pendusta." Luis Gustavo Moreno Rivera, ahli hukum pidana Kolombia, menulis hal itu dalam bukunya, Los Falsos Testigos (Saksi-saksi Palsu). Buku yang dirilis pada 2014 itu mengungkap adanya komplotan saksi palsu yang telah menggagalkan berbagai kasus pidana di Kolombia.
Moreno, Direktur Unit Antikorupsi Kejaksaan Agung Kolombia, sejak pertengahan tahun lalu, tak hanya berteori, tapi juga mempraktikkannya. Pria yang memegang tiga gelar master hukum itu menawarkan cara ampuh untuk "mengadali" pengadilan kepada Alejandro Lyons Muskus, bekas Gubernur Cordoba yang sedang menghadapi 20 tuntutan korupsi dan pemalsuan dokumen selama menjadi gubernur. Persekongkolan keduanya terbongkar ketika Moreno ditangkap tim khusus Kejaksaan Agung Kolombia, akhir Juni lalu.
Moreno mendekati Lyons sejak November 2016. Dia menawarkan bocoran berita acara pemeriksaan sejumlah saksi kasus Lyons dan "mengganggu jalannya penyelidikan kasus korupsi Lyons" dengan imbalan 400 juta peso atau Rp 1,7 miliar lebih. Tawaran itu disampaikan Moreno dalam pertemuan di sebuah apartemen di Bogota, Maret lalu.
Lyons adalah politikus Amerika Selatan terbaru yang dituduh menjarah uang pemerintah, kemudian melarikan diri ke Florida, Amerika Serikat. Moreno dan Leonardo Luis Pinilla Gomez, pengacara senegaranya, tak tahu bahwa sejak di Miami, Amerika, Lyons berhubungan dengan Badan Narkotik Amerika (DEA) dan tim khusus Kejaksaan Agung Kolombia. Ia juga telah membocorkan permintaan uang dari Moreno. Menurut Miami Herald, sejak tahun lalu, DEA menggunakan Lyons sebagai informan meskipun namanya tak muncul dalam berkas tuntutan pidana terhadap Moreno di pengadilan Miami.
Saat Lyons kabur ke Miami, sidang kasus korupsinya sedang bergulir di Bogota, ibu kota Kolombia. Lyons ke sana dengan dalih istrinya, yang sedang hamil, perlu perawatan di kota tersebut. Selain itu, Lyons sedang dalam perkara pembunuhan Jairo Alberto Zapa Perez, direktur kantor royalti Cordoba. Zapa menghilang pada 2014 dan mayatnya kemudian ditemukan di dekat pertanian Alejandro Lyons de la Espriella, ayah Lyons Muskus.
Moreno dan Lyons bersepakat untuk bertemu di Miami. Pertengahan Juni lalu, Moreno terbang ke sana untuk tugas negara: mempresentasikan upaya pemerintah Kolombia dalam memberantas korupsi di depan pejabat Badan Pajak Amerika Serikat (IRS). Setelah itu, dia bersama Pinilla bertemu dengan Lyons di kawasan La Quinta Inn di Doral, tak jauh dari Bandar Udara Internasional Miami.
Saat bertemu dengan Lyons, menurut Miami New Times berdasarkan sumber DEA, Moreno menyatakan bahwa dia dapat mengendalikan kasus korupsi Lyons, seraya mengungkap rencana jaksa penuntut, dan bersedia menolongnya. Dia juga mengatakan bahwa pembayaran harus melalui Pinilla, yang berperan sebagai perantara.
Dua hari kemudian, ketiganya bertemu di Dolphin Mall, tak jauh dari tempat pertemuan mereka sebelumnya. Lyons menyerahkan uang tunai US$ 10 ribu, setoran pertama dari yang diminta Moreno. Pinilla yang menerima uang dalam amplop itu. Pertemuan ini disadap serta direkam agen DEA dan Kejaksaan Kolombia.
Moreno dan Pinilla kemudian masuk mal, melewati para remaja yang sedang belanja dan kios-kios pedagang jam tangan. Pinilla lalu masuk ke toilet, sedangkan Moreno menunggu di sebuah kios. Tak lama kemudian, Moreno menyusul dan diduga membawa uang tersebut.
Pada 19 Juni 2017, Moreno dan istrinya, Carolina Rico Rodriguez, masuk Bandar Udara Internasional Miami untuk pulang ke Bogota. Petugas bea-cukai menemukan mereka membawa uang tunai US$ 100. Carolina mengaku uang itu sisa pembelian giwang dan gelang Bulgari saat berbelanja di Miami. Petugas hanya memotret uang tersebut.
Moreno tak tahu bahwa uang yang diserahkan Lyons itu disiapkan oleh DEA, dengan nomor seri yang sudah dicatat dan ditandai. Beberapa hari kemudian, Kejaksaan Florida Selatan menerbitkan dakwaan kepada Moreno dan Pinilla. "Penuntut mendakwa mereka melakukan persekongkolan pencucian uang sebagai bagian dari skema penyuapan," demikian pernyataan bersama Benjamin G. Greenberg, pelaksana tugas Jaksa Florida Selatan; dan Adolphus P. Wright, Agen Khusus DEA Wilayah Miami.
Akhir Juni lalu, tim khusus Kejaksaan Agung Kolombia mencokok Moreno dan Pinilla di Bogota. Mereka ditahan di penjara La Picota sambil menunggu ekstradisi ke Miami atas permintaan pemerintah Amerika.
Francisco Bernate, pengacara Moreno, mengatakan kliennya mengaku bersalah dan bersedia menanggung konsekuensi dari tindakannya. "Moreno bersedia bekerja sama dengan pihak berwenang Kolombia dan pihak asing untuk mendapatkan keringanan hukuman, yang diperkirakan selama 6-8 tahun penjara," katanya.
Adapun Lyons menyatakan akan buka-bukaan soal kasus ini. "Jika Jaksa bisa menjamin perlindungan bagi saya dan keluarga saya, saya akan mengatakan yang sebenarnya. Tapi banyak orang yang tidak akan senang dengan kebenaran. Saya hanya meminta syarat perundingan yang transparan," ujarnya kepada Monteria Radio 38 Grados, Sabtu dua pekan lalu.
Namun penyelidikan kasus Moreno tak berhenti di situ. Kejaksaan Kolombia juga melacak hingga ke masa lalu istrinya. Jesus Miguel Porras, jaksa kasus Carolina Rico Rodriguez, menuturkan bahwa Rico pernah ditahan di Bandar Udara El Dorado, Bogota, saat akan terbang ke Paris karena membawa 194 gram kokain dalam tas tangannya pada 2014.
Moreno-lah yang kemudian menjadi pengacara pembela Rico. Dalam sidang pada 23 April 2014, Moreno menyatakan jaksa memang punya bukti material kokain dalam tas Rico, tapi tak punya saksi. Menurut Moreno, nenek Rico-lah yang memberikan tas berisi kokain itu. "Sang nenek meninggal saat sidang berjalan, sehingga kesaksiannya tak bisa diberikan," kata Porras. Akhirnya Rico dibebaskan dari segala tuntutan dan belakangan menikah dengan sang pembela.
Kurniawan (El Tiempo, Miami Herald, Miami New Times, El Colombiano, Monteria Radio 38 Grados)
Persekongkolan di Mal
TIM khusus Kejaksaan Agung Kolombia mencokok Direktur Antikorupsi Kejaksaan Agung Luis Gustavo Moreno Rivera dan pengacara Leonardo Luis Pinilla Gomez di Bogota, akhir Juni lalu. Moreno didakwa menerima suap dari mantan Gubernur Kordoba Alejandro Lyons Muskus di Miami, Florida, Amerika Serikat. Total suap itu mencapai 400 juta peso atau Rp 1,7 miliar lebih. Penyidik juga menggerebek sejumlah tempat.
Luis Gustavo Moreno
Pria 35 tahun ini menjabat Direktur Unit Antikorupsi Kejaksaan Kolombia sejak pertengahan 2016. Dia memegang tiga master ilmu hukum. Salah satunya dari Universidad Sergio Arboleda.
Leonardo Luis Pinilla Gomez
Pengacara 31 tahun ini terkenal setelah menangani kasus sejumlah tokoh penting Kolombia. Salah satunya Luis Alfredo Ramos, mantan Gubernur Antioquia yang didakwa mendapat dukungan politik dari kelompok paramiliter dan pedagang narkotik.
Alejandro Lyons Muskus
Bekas Gubernur Cordoba yang menghadapi 20 tuntutan oleh Kejaksaan Agung Kolombia untuk kasus korupsi dan pemalsuan. Dia didakwa merugikan negara sekitar Rp 133 triliun.
Lokasi Penggerebekan
- Apartemen Moreno di Carrera 13 Nomor 127-36, Bogota
- Kantor Moreno di Kejaksaan Agung
Barang sitaan
- 2 USB
- 1 laptop Panasonic
- Hard disk
- 1 iPad
- Dokumen dan arsip
- Komputer
November 2016
- Pinilla dan Moreno mendekati Alejandro Lyons Muskus.
Maret 2017
- Moreno menawarkan bocoran berita acara pemeriksaan sejumlah saksi kasus Lyons dengan imbalan 100 juta peso atau sekitar Rp 462 juta.
April 2017
- Lyons terbang ke Miami dan bermukim di sana. Dia menghubungi Kejaksaan Kolombia dan Badan Narkotik AS (DEA) serta melaporkan tentang Moreno dan Pinilla. Mereka mulai merancang jebakan untuk Moreno.
15 Juni
- Moreno terbang ke Miami untuk mempresentasikan masalah antikorupsi kepada Badan Pajak AS (IRS). Lalu Moreno dan Pinilla bertemu dengan Lyons. Moreno menyatakan dapat mengendalikan kasus korupsi Lyons.
17 Mei
- Moreno dan Pinilla bertemu dengan Lyons di Dolphin Mall. Mereka menerima pembayaran pertama dari Lyons berupa uang tunai US$ 10 ribu. Uang itu sudah ditandai oleh DEA. Pertemuan ini disadap agen DEA dan Kejaksaan Kolombia.
19 Juni 2017
- Moreno dan istrinya, Carolina Rico Rodriguez, hendak meninggalkan Miami menuju Bogota. Petugas bea-cukai menemukan mereka membawa uang tunai US$ 100, yang diduga bagian dari suap Lyons.
23 Juni 2017
- Kejaksaan Florida Selatan mendakwa Moreno dan Pinilla terlibat konspirasi pencucian uang sebagai bagian dari skema penyuapan.
27 Juni 2017
- Moreno dan Pinilla ditangkap di Bogota. Mereka ditahan di penjara La Picota sambil menunggu ekstradisi ke Miami atas permintaan pemerintah Amerika.
El Tiempo | Reuters
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo