Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata Israel Haim Katz telah mengajak wisatawan untuk mengunjungi Israel lagi. Dikutip dari laman ITB Berlin, menurutnya, turis aman di negara itu, katanya di depan pers pada Selasa, 5 Maret 2024 di forum Internationale Tourismus-Börse Berlin ITB Berlin yang merupakan forum perdagangan pariwisata internasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, Katz juga mendesak pemerintah Jerman untuk menghapus peringatan perjalanan untuk Israel yang dikeluarkan oleh kantor luar negeri Jerman karena diketahui Jerman adalah salah satu negara yang memberikan kontribusi pelancong ke Israel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagai bukti keamanan negara, menteri itu mengatakan bahwa 150.000 penduduk di daerah yang berbatasan dengan Jalur Gaza, yang telah dievakuasi setelah serangan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, telah akomodasi di hotel untuk wisatawan.
“Itu bukan sesuatu yang akan kita lakukan jika hotel tidak aman.” Hingga saat ini, sekitar 80 persen warga sudah bisa pulang ke rumah.
Jerman, Austria dan Swiss adalah negara-negara yang kerap menyumbang pelancong bagi pundi-pundi pariwisata ke Israel. Menurut Ksenia Kobiakov, direktur kantor pemerintah Israel untuk pariwisata, 402.000 mengunjungi pada tahun 2019. Pada tahun 2022, setelah pandemi, angka itu adalah 207.500, dan pada 7 Oktober 2023 itu adalah 213.302.
Setelah itu, pariwisata tiba-tiba berhenti. Menurut Kobiakov jumlah pengunjung Israel saat ini menurut, jumlahnya berfluktuasi di sekitar 2.700 hingga 3.400, katanya. Ia pun berharap wisatawan masih mau mengunjungi Israel di tengah genosida dan pelbagai kejahatan perang yang mereka lakukan terhadap Palestina. “Untuk saat ini kami tidak menghitung 13.000, tetapi mungkin sembilan hingga sepuluh ribu pengunjung,” kata Kobiakov.
Kelompok kanan Kristiani menjadi sasaran Katz
Dikutip dari allisraelnews, Katz menghadiri National Religious Broadcasters (NRB) Convention di Nashville, Tennessee yang berlangsung pada 24-27 Februari 2024. Di sana ia menjadi pembicara kunci.
Kehadiran Menteri Pariwisata di NRB menunjukkan betapa pentingnya pariwisata Kristen bagi Israel dan seberapa besar prioritasnya bagi Katz untuk membawa wisata kembali ke jalur ke tingkat yang ada sebelum 7 Oktober.
Dalam konvensi tersebut Katz menyatakan bahwa dirinya hendak memerangi kebohongan dan kesalahpahaman tentang Israel, yang kontrovesial sebagai akibat dari perang. Dia memutuskan bahwa sekarang saatnya untuk mengunjungi Israel.
Itulah pesan yang dibawa Katz ke NRB dan ribuan orang Kristen selama pidatonya. Tentu saja, ada paradoks dalam panggilan Katz kepada teman-teman Kristen Israel; datang ke Israel sekarang, merencanakan perjalanan ke Israel saat ini, dan menjadi bagian dari pengalaman yang mengubah kehidupan yang berarti yang dialami oleh wisatawan Kristen. Pesan Katz bukan hanya untuk merencanakan perjalanan ke Israel sekarang tetapi bahwa meskipun perang, mereka akan merasa benar-benar aman.
Menurut Katz, wisatawan Kristen tak perlu ragu dengan kondisi perang. Ia yakin Israel akan mampu memberikan rasa aman seperti Israel berhasil mengevakuasi warga dari sepanjang perbatasan Gaza dan Lebanon.
Selain itu, diketahui bahwa United Airlines sebuah maskapai penerbangan yang berbasis di Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka akan melanjutkan penerbangan langsung dari AS ke Israel mulai Maret, bergabung dengan daftar yang berkembang dari maskapai penerbangan yang memulihkan penerbangan langsung ke negara Yahudi, atau berencana untuk melakukannya.
Sementara jutaan orang Kristen telah membuat sumbangan yang signifikan untuk menyediakan sumber daya bagi warga Israel yang paling terpengaruh oleh perang, Katz mencatat bahwa perjalanan ke Israel bukanlah amal.
Menurut Katz, perjalanan ke bangsa Yahudi akan menjadi investasi di Israel dan industri pariwisata yang telah terpengaruh begitu keras dari panduan wisata hingga pengemudi bus, toko wisata, atraksi bersejarah, dan industri lain yang terkait dengan sektor wisata.
Kunjungan ke Israel adalah lebih dari sekedar pariwisata tetapi perjalanan spiritual, Katz mengatakan kepada penonton NRB, sambil mencatat bahwa investasi di Israel memiliki tingkat pengembalian investasi (ROI) dengan menawarkan pengalaman agama yang berarti. Katz bukan satu-satunya pembicara yang mengulangi pesan ini selama wawancara dan di forum publik.
Adapun Konsul Jenderal Israel, Anat Sultan Dadon, saat membahas pentingnya dukungan Kristen bagi Israel, mengatakan kepada para peserta di Sarapan untuk menghormati Israel pada Kamis lalu. “Jika Anda bertanya pada diri sendiri apakah sekarang saatnya,” jawabnya, “Sekarang saatnya.”
Joel James dari Inspiration Tours, salah satu operator tur AS terkemuka yang membawa kelompok Kristen ke Israel, mencatat bahwa, sejauh ini, mereka perlu membatalkan 28 tur yang direncanakan. Para peserta NRB lainnya dari industri pariwisata mengungkapkan perasaan serupa tetapi mereka tetap optimis dan berkomitmen untuk membawa wisatawan kembali.
Menekankan rasa optimisnya, Katz mencatat bahwa sebelum 7 Oktober, sekitar 3,9 juta wisatawan diperkirakan akan mengunjungi Israel, dekat dengan 4,5 juta tertinggi pada 2019. Namun, harapan tersebut pupus sebab Israel menjadi penjahat perang.
Pilihan Editor: Berkunjung ke Israel, Ini Tempat Liburan Favorit Orang Indonesia