Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SEOUL – Korea Selatan dilaporkan menyiapkan cetak biru pembangunan ekonomi untuk kawasan Semenanjung Korea. Cetak biru diserahkan oleh Presiden Korea Selatan Moon Jae-in kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dalam bentuk USB atau penyimpanan data eksternal saat dua pemimpin Korea itu bertemu, Jumat dua pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut beberapa media lokal yang mengutip kantor Kepresidenan Korea Selatan, Blue House, Presiden Moon memberi Kim sebuah buku dan USB. USB tersebut berisi e-book dan presentasi tentang "Peta Ekonomi Baru Semenanjung Korea", yang pertama kali diumumkan Moon pada tahun lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"USB tersebut juga memuat informasi yang terkait dengan pembangunan pembangkit listrik," ujar seorang pejabat Blue House seperti dilansir harian Korea, JoongAng Daily. Menurut koran tersebut, tujuan Moon memberi penyimpanan data eksternal tersebut merupakan upaya untuk lebih meyakinkan Kim bahwa Korea Utara membutuhkan dukungan ekonomi internasional ketimbang sanksi. Dua Korea bertemu dalam pertemuan bersejarah pada Jumat dua pekan lalu di Panmunjom, desa perbatasan yang menjadi zona demiliterisasi Korea Selatan dan Korea Utara. Moon dan Kim bersepakat dalam Deklarasi Panmunjom, salah satunya denuklirisasi untuk kawasan Semenanjung Korea.
Dilansir South China Morning Post, peta ekonomi yang menjadi cetak biru pembangunan kawasan Semenanjung berisi ihwal kerja sama ekonomi dua Korea, termasuk dengan tiga negara sabuk: Cina, Rusia, dan sejumlah negara Eropa.
Peta tersebut menunjukkan kerja sama di sepanjang pantai timur; kerja sama dengan Rusia untuk energi dan sumber daya; serta di sepanjang pantai barat untuk pembangunan transportasi dan logistik, dan daratan perbatasan untuk pariwisata. Presiden Moon tampaknya berharap akan adanya peta yang mencakup pipa gas dan jaringan kereta antar-Korea yang dapat terhubung dengan Cina, Rusia, serta Eropa.
Setelah dua pemimpin Korea bertemu, rencana selanjutnya adalah pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Kim Jong-un. Pertemuan tersebut rencananya berlangsung pada Juni mendatang.
Sejumlah media melaporkan bahwa pertemuan mungkin berlangsung di Singapura. "Kami segera mengumumkannya," kata Presiden Trump. Namun dia tidak merincinya.
Belum ada komentar dari Singapura. Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pekan lalu mengatakan bahwa negaranya belum mendapat permintaan untuk menjadi tuan rumah pertemuan tersebut. SOUTH CHINA MORNING POST | STRAITS TIMES | CHANNEL NEWS ASIA | SUKMA LOPPIES
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo