Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
GARA-GARA ribut soal Komunis di perbatasan Malaysia -
Muangthai, Malaysia Barat sejak lama menjadi bahan berita buat
koran-koran Asia. Tapi pekan silam, secara amat mendadak,
Malaysia Timur merebut perhatian. Tun Fuad, Menteri Besar
Sabah yang baru beberapa pekan berasa, mendadak meninggal.
Kecelakaan pesawat yang mengakhiri hidup pemimpin Sabah itu
terjadi hanya beberapa kilo meter dari lapangan terbang ibu kota
Kinabalu, di pantai yang amat landai, sehingga pengambilan
jenazah tidak mengalami kesulitan. Tiga orang menteri ikut tewas
bersama Fuad yang juga kehilangan seorang anak pada kecelakaan
yang sama.
Beberapa jam setelah kematian Fuad diumumkan secara resmi, Datok
Harris Saleh, wakil ketua Partai Berjaya mengambil alih pimpinan
negara. "Saya tidak akan mengangkat seorang mentri untuk
menggantikan mereka yang tewas itu sebelum diadakan pemilihan
umum", kata Harris. Pada kesempatan yang sama, selepas
mengucapkan sumpah, Harris juga menolak kemungkinan terbentuknya
suatu pemerintahan koalisi antara Berjaya dan USNO pimpinan Tun
Mustapha yang pada pemilihan yang lalu dikalahkan oleh Berjaya.
Mustapha sendiri tidak berada di Kinabalu ketika musibah yang
menewaskan 11 orang itu terjadi. "Saya dan keluarga saya ikut
berduka cita atas kemalangan itu", begitu ia mengetok kawat dari
London. Tapi para pengikut Mustapha, sudah sejak lama berusaha
untuk mendapatkan pijakan dalam pemerintahan. Untuk itu mereka
tidak segan-segan menggunakan Kuala Lumpur sebagai tempat
kegiatannya. Langkah pertama dari kegiatan itu adalah dengan
mengusahakan kedua pihak -- Berjaya dan USNO -- untuk diterima
dalam Barisan Nasional. "Diharapkan agar nanti mereka bisa
kerjasama lewat keanggotaan bersama dalam Barisan nasional
itu",kata seorang pengamat politik di Kuala Lumpur beberapa
pekan silam.
Dan kematian Fuad itu betul-betul suatu kehilangan bagi Berjaya.
Maka meski pun Harris Saleh menolak kemungkinan terbentuknya
suatu koalisi, perkembangan keadaan bisa saja mendesak Berjaya
untuk kerja sama dengan Mustapha, sebagai yang kabarnya
diharapkan oleh pihak Kuala Lumpur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo