Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Si pirang dari amerika

Marcos menemukan tokoh penggantinya, cesar enrique virata, 52 th (menteri keuangan), kemampuannya disangsikan. (ln)

5 Maret 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEKA-teki siapa pengganti Ferdinand Marcos rupanya pekan lalu tersingkap, meski ini masih maunya sang presiden. Cesar Enrique Virata, 52 tahun, adalah pengganti yang dimaksud Marcos. Ayah 3 orang anak, gemar main tenis dan pelota Filipina, Virata dianggap jago dalam masalah ekonomi. Sejak 1970, saat Filipina nyaris bangkrut karena utang, Virata menjabat menteri keuangan. Dia berhasil mengerem nafsu berutang dengan membentuk Badan Pengawas Utang Luar Negeri. Kemudian diangkat jadi perdana menteri dan menjabat ketua- Komite Eksekutif. Komite ini telah diorganisasi setelah Amandemen Konstitusi menyatakan bahwa sebaiknya pemerintah membentuk suatu mekanisme pengganti presiden, jika terjadi sesuatu atas diri Marcos. "Saya yakin dia bisa terpilih sebagai pengganti saya," kata Marcos yang kini usianya 65 tahun. Marcos juga yakin bahwa pihak militer dan anggota kabinet lainnya akan membantu Virata. "Istri saya juga setuju," tambahnya. Akhir-akhir ini banyak dugaan bahwa Imelda Marcos mempunyai ambisi untuk menggantikan suaminya. Sering diutus ke luar negeri mewakili presiden, Imelda juga menjabat Gubernur Manila, menteri Lingkungan Hidup & Pemukiman dan anggota Komite Eksekutif. Pengumuman Marcos tentang Virata ini diduga juga untuk melawan centera burung tentan istrinya. Sang suami tidak menentang adanya seorang presiden wanita, "tapi pokoknya," kata Marcos lagi, "bukan untuk waktu sekarang ini." Imelda Marcos konon juga mendapat dukungan Jenderal Fabian Ver, yang menjabat KSAD, kepala Bakin Filipina dan juga mengepalai Pasukan Pengawal Istana Kepresidenan. Tokoh lain yang diberitakan ada nyali untuk menggantikan Marcos ialah menteri pertahanan, Juan Ponce Enrile. Sangat kaya, raja industri perkebunan kelapa dan juga anggota Kormte Eksekutif. Tapi saingan Jenderal Enrile adalah sepupu Marcos sendiri, Jenderal Fidel Ramos, orang kedua sesudah Jenderal Ver. Dengan ditunjuknya Virata, terhapuslah semua dugaan tersebut meskipun itu mungkin untuk sementara. Tetapi apa komentar Virata? Sambil menghirup bir, dia menjawab: "Saya tidak mempunyai ambisi politik. Lagi pula, jabatan itu 'kan masih lama." Ferdinand Marcos telah menduduki kursi kepresidenan selama 16 tahun. Jabatannya akan berakhir di tahun 1987. Bila perlu ketua Komite Eksekutif berwenang mengumumkan pemilu dalam waktu 90 hari, tapi rupanya Virata tak akan melangkah begitu. Virata terkenal sebagai tokoh internasional dalam masalah moneter, dan pernah menjabat ketua Bank Pembangunan Asia (1979-1980). Dalam dunia politik, Virata terkenal dengan sebutan tokoh yang berdiri di "bayang-bayang Imelda Marcos". Bukan itu saja. Karena mendapat pendidikan ekonomi di Philadelphia, orang menamainya si Pirang dari Amerika. Rambutnya memang agak pirang dan kini banyak putihnya. Pendapat lain ialah Virata adalah tokoh transisi saja. Artinya, dia mungkin jadi presiden sampai munculnya tokoh politik Filipina yang baru. Masih disangsikan kepribadiannya untuk mengatasi dunia politik Filipina. Mungkin berusaha mempopulerkan dirinya, Virata akhir-akhir ini sering pergi ke daerah. "Tapi pidatonya sangat membosankan," tulis Bulletin Today. Lagi pula, Virata berpidato dalam bahasa Inggris. Filipina tampaknya memerlukan keajaiban untuk mengatasi keruwetan ekonomi dan konflik sosial. Utang Filipina mencapai US$ 15,3 milyar. Ekspornya kurang melaju, dan Anggaran Belanja 1983-nya sudah disertai ramalan defisit. Dan lingkaran oposisi yang menentang rezim Marcos semakin kuat. Telah ada penangkapan terhadap aktivis buruh. Ada perlawanan gerakan komunis bawah tanah dan gerilyawan New People's Army. Kelompok Marcos kemudian bermusuhan dengan kaum Katolik yang ratikal. Menteri Pertahanan Enrile telah mengumumkan bahwa siapa saja yang bisa membawa Pastor Balweg hidup atau mati akan mendapat hadiah 130.000 Desos (US$ 15 ribu). Biarawan seperti Zacharias Agatep dan Bruno Ortega sudah lama masuk daftar hitam karena diduga membantu kaum gerilyawan kiri. Konperensi tengah tahunan biarawan Katolilc akhir-akhir ini melahirkan pula sebr . resolusi, yang memprotes keras tindakan pemerintahan Marcos menyiksa dan menahan ratusan orang tak berdosa. Isi protes ini dibacakan di depan jemaat gereja. Marcos mencoba tapi gagal merangkul kaum Katolik. Lebih-lebih setelah koran We Forum diberangus Desember lalu . Kemudian mingguan Panorama (dari grup Bulletin Today) sedang diajukan ke pengadilan karena tuduhan penghinaan. Bulletin Today, harian milik teman Marcos, selama ini mencoba menghindari tulisan yang mengkritik penguasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus