Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Uni Eropa mulai mengkritik sikap Israel dalam bencana kemanusiaan di Gaza, Palestina. Sebelumnya, Uni Eropa cenderung berada di pihak Israel. Berikut fakta-fakta Uni Eropa kritik Israel:
1. Mulai kritik sejak November 2023
Pada 22 November 2023, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell menekankan bahwa Israel tidak seharusnya terbebas dari kritik. Saat berpidato di Parlemen Eropa, Borrell mengatakan pengeboman di Gaza telah menciptakan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Namun, bukan bencana kemanusiaan yang disebabkan oleh alam, melainkan bencana yang disebabkan oleh ulah manusia yang memutus akses masyarakat terhadap kebutuhan pokok. PBB menggambarkannya sebagai pembantaian," kata dia, dikutip dari Antara.
Dia mengatakan sah-sah saja bagi suatu pihak mendukung hak Israel untuk membela diri, tetapi pada saat yang sama merasa marah atas apa yang sedang terjadi pada warga sipil di Gaza dan Tepi Barat.
Demikian pula dengan membela hak-hak warga Palestina untuk memiliki negara. Tindakan tersebut, menurut Borrell, sah-sah saja dan tidak boleh dianggap sebagai tindakan antisemitisme. “Kebijakan pemerintah mana pun, termasuk Israel, dapat dikritik,” tegasnya.
2. Desak komunitas internasional hentikan pasokan senjata ke Israel
Josep Borrell mendesak komunitas internasional untuk mempertimbangkan kembali memasok senjata ke Israel, dalam sebuah pernyataan pada konferensi pers Senin, 12 Februari 2024.. Ia menyoroti banyaknya warga sipil Palestina yang terbunuh di Gaza hingga saat ini, dengan angka lebih dari 28 ribu orang sejak 7 Oktober.
“Berapa kali Anda mendengar para pemimpin dan menteri luar negeri paling terkemuka di seluruh dunia berkata, ‘terlalu banyak orang yang terbunuh’?” dia bertanya pada konferensi pers, seperti dilansir kantor berita Anadolu.
Borrell mengatakan, bahkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah berkomentar mengenai jumlah korban tewas di Gaza, mengatakan bahwa “ini terlalu banyak, berlebihan” dan “tidak proporsional”. Biden mengatakan itu dalam konferensi pers gabungan dengan Raja Abdullah II dari Yordania di Gedung Putih, Washington D.C.
3. 26 anggota minta Israel hentikan serangan ke Rafah
Pada 19 Februari 2024, Josep mengatakan 26 negara anggotanya meminta Israel menghentikan operasi militer di Rafah, serta memastikan jeda kemanusiaan untuk pembebasan sandera dan penyediaan bantuan kemanusiaan warga Gaza.
Nah, 26 (negara anggota Uni Eropa) mendukung pernyataan yang saya keluarkan sebelum akhir pekan, meminta pemerintah Israel untuk tidak melancarkan operasi militer terhadap Rafah," kata Borrell setelah pertemuan Dewan Luar Negeri Uni Eropa.
4. Tuding Israel gunakan kelaparan sebagai senjata
Pada 13 Maret 2024, Borrell mengatakan bahwa Israel menggunakan kelaparan untuk mengobarkan perang di Gaza, dan kurangnya bantuan merupakan bencana “buatan manusia”. “Krisis kemanusiaan ini, bukanlah bencana alam, bukan banjir, bukan gempa bumi, ini adalah ulah manusia,” kata Borrell, berbicara di markas besar PBB di New York. “Kelaparan digunakan sebagai senjata perang,” katanya.
5. Desak Israel berhenti halangi akses bantuan ke Gaza
Teranyat, Uni Eropa melalui Borrell menuding Israel bertanggung jawab atas krisis kemanusiaan di Jalur Gaza dengan menghalangi pengiriman bantuan. Borrell mencatat bahwa hambatan Israel terhadap bantuan kemanusiaan ke Gaza adalah masalah utama. Ia menambahkan bahwa pengiriman bantuan melalui jalur udara atau laut tidak bisa menjadi alternatif, selain jalur darat. "Kita harus memobilisasi komunitas internasional, tapi otoritas Israel harus segera berhenti menghalangi akses kemanusiaan," tambahnya.
ANANDA RIDHO SULISTYA | NABIILA AZZAHRA
Pilihan Editor: Puluhan Warga Gaza Dibantai Israel Saat Sedang Antre Bantuan Pangan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini