Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Situasi Terkini RS Indonesia di Gaza: Berhenti Beroperasi, Pasien Luka Berkubang Darah di Lorong

Rumah Sakit Indonesia yang berada di Gaza berhenti beroperasi karena kekurangan pasokan. Jumlah pasien membludak.

18 November 2023 | 09.53 WIB

Warga Palestina yang terluka dalam serangan Israel terbaring di lantai saat mereka dibantu di rumah sakit Indonesia setelah rumah sakit Al Shifa tidak berfungsi di tengah serangan darat Israel, di utara Jalur Gaza 16 November 2023. REUTERS/Fadi Alwhidi
material-symbols:fullscreenPerbesar
Warga Palestina yang terluka dalam serangan Israel terbaring di lantai saat mereka dibantu di rumah sakit Indonesia setelah rumah sakit Al Shifa tidak berfungsi di tengah serangan darat Israel, di utara Jalur Gaza 16 November 2023. REUTERS/Fadi Alwhidi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah sakit Indonesia di Gaza utara berhenti beroperasi karena kurangnya pasokan bahan bakar minyak. Menurut Direktur Rumah Sakit Atef al-Kahlout, banyak pasien yang terlantar di tengah serangan Israel di wilayah Gaza itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Rekaman dari rumah sakit di Beit Lahiya di Jalur Gaza utara menunjukkan warga Palestina yang terluka berbaris di lorong-lorong rumah sakit. Banyak yang berbaring tengkurap di tengah genangan darah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami tidak dapat menawarkan layanan apa pun lagi, kami tidak dapat menawarkan tempat tidur apa pun kepada pasien,” kata al-Kahlout kepada Al Jazeera pada Kamis, 16 November 2023.

Rumah Sakit Indonesia di Gaza memiliki kapasitas 140 pasien, namun menurut al-Kahlout jumlah pasien yang dirawat saat ini sekitar 500 pasien. Dia mengatakan 45 pasien memerlukan “intervensi bedah segera.” Ia juga  meminta ambulans “tidak membawa lebih banyak orang yang terluka” ke fasilitas tersebut karena kurangnya kapasitas.

Petugas kesehatan di rumah sakit menyebutkan tidak ada lagi tempat tidur yang tersisa. “Kami tidak memiliki tempat tidur,” kata seorang petugas kesehatan dilansir dari Al Jazeera. “Orang ini membutuhkan unit perawatan intensif,” katanya sambil menunjuk seorang pemuda yang tergeletak di tanah saat dirawat oleh seorang perawat.

“Kami menerima orang-orang yang terluka dari Wadi Gaza hingga Beit Hanoon,” katanya. “Beberapa telah berada di sini selama 10 hari.”

Rumah Sakit Indonesia, yang terletak di dekat kamp pengungsi Jabalia. Rumah sakit ini telah menampung ratusan pengungsi yang mencari perlindungan di sana.

Lingkungan sekitar rumah sakit telah diserang beberapa kali oleh pasukan Israel. Sedikitnya dua warga sipil tewas dalam serangan antara tanggal 7 dan 28 Oktober, menurut Human Rights Watch.

Militer Israel menuduh Rumah Sakit Indonesia digunakan “untuk menyembunyikan pusat komando dan kendali bawah tanah” untuk Hamas. Pejabat Palestina dan pemerintah Indonesia yang mendanai rumah sakit tersebut telah menolak klaim tersebut.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus