Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
AMERIKA Serikat mulai bosan perang mulut dengan Korea Utara. Senyampang Irak lebih menggiurkan sebagai sasaran perang, Amerika menyodorkan heboh soal nuklir Korea Utara ke mulut PBB. Amerika berharap mulai akhir pekan kemarin Dewan Keamanan PBB mengambil alih isu senjata nuklir Korea Utara. Pengamat menduga, ini cara berkelit agar tidak berunding langsung dengan Korea Utara. Dengan berunding langsung, Pyongyang menuntut Amerika menandatangani pakta non-agresi, syarat penghentian proyek senjata nuklirnya. Tapi, kata Wakil Menteri Luar Negeri AS Richard Armitage, mustahil Amerika menandatangani pakta itu. ”Kami hanya dapat menyodorkan jaminan keamanan dengan pertukaran surat pernyataan resmi jika Pyongyang menghentikan program senjata nuklirnya,” kata Armitage.
Tak jelas isi surat pernyataan resmi itu, tapi Washington malah menggertak. ”Mereka (Amerika) bahkan mulai mengencangkan muka bahwa mereka akan melakukan aksi lewat Dewan Keamanan PBB untuk menjatuhkan tindakan hukuman berupa perang,” kata Maurice Strong, penasihat khusus Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan. Padahal menggertak Pyongyang bak mengusik macan tidur. Korea Utara justru luluh dengan saudaranya, Korea Selatan, yang sepakat membicarakan soal senjata nuklir dengan cara damai Jumat pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo