Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Suara Pemilih Lewat Pos Penentu Kemenangan Trump dan Biden

Berdasarkan hasil penghitungan hingga tadi malam, Joe Biden unggul dengan 322 suara berbanding 213 suara elektoral.

5 November 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Berdasarkan hasil penghitungan hingga tadi malam, Joe Biden unggul dengan 322 suara berbanding 213 suara elektoral.

  • Hasil penghitungan suara pemilihan Presiden Amerika Serikat, antara Donald Trump dan Joe Biden, menunjukkan persaingan sengit di sejumlah negara bagian.

  • Empat negara bagian, yakni Pennsylvania, Nevada, Michigan, dan Georgia, menjadi medan pertempuran utama dengan puluhan ribu surat suara yang belum dihitung.

WASHINGTON – Hasil penghitungan suara pemilihan Presiden Amerika Serikat antara Donald Trump dan Joe Biden menunjukkan persaingan sengit di sejumlah negara bagian. Empat negara bagian, yakni Pennsylvania, Nevada, Michigan, dan Georgia, menjadi medan pertempuran utama dengan puluhan ribu surat suara belum dihitung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti dilansir CNN, pejabat pemilihan di beberapa negara bagian, termasuk Nevada dan Georgia, mengatakan bahwa mereka akan melanjutkan penghitungan pada pagi hari. Beberapa daerah di Pennsylvania bahkan belum mulai menghitung suara karena surat suara belum sampai hingga Rabu pagi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengiriman suara pemilih melalui surat merupakan salah satu cara memberikan hak pilih dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat 2020. Suara pemilih dikirim melalui pos sebagai dampak pandemi Covid-19. Dilansir BBC, setidaknya ada lebih dari 1,4 juta kertas suara di Negara Bagian Pennsylvania yang dikirim melalui pos. Bisa jadi perlu waktu berhari-hari untuk menghitung semuanya. Kota-kota besar di Michigan (Detroit) dan Wisconsin (Milwaukee) juga belum menghitung semua kertas suara.

Pemungutan suara telah ditutup dan dihentikan di seluruh negeri seusai pemilihan, kemarin. Namun undang-undang pemilu di negara bagian di Amerika mengharuskan semua suara dihitung. Banyak negara bagian secara rutin membutuhkan waktu berhari-hari untuk menyelesaikan penghitungan surat suara. Lebih banyak suara yang dihitung pada tahun ini dibanding di masa lalu karena orang-orang memberikan suara lebih awal melalui surat dan secara langsung akibat pandemi corona.

Kubu Trump dari Partai Republik sejak awal memprotes keputusan pengiriman suara melalui pos. Trump menilai pengiriman suara melalui pos memperlambat penghitungan suara pada era modern. Seharusnya, menurut kubu Republik, surat suara dikirim jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan pemungutan suara.

Komite Nasional Republik telah mempersiapkan perlawanan secara hukum untuk menghadapi pertarungan penghitungan di sejumlah negara bagian. “Kami memiliki ribuan pengacara sukarelawan dan beberapa firma hukum yang sudah ditahan di negara bagian dalam medan pertempuran ini,” kata juru bicara kubu RNC, Mandi Merritt. Partai Republik telah mengajukan gugatan yang menantang setidaknya 1.200 surat suara yang tidak hadir di Montgomery. Seorang hakim federal akan mendengar tantangan itu pada Rabu pagi.

Berdasarkan hasil penghitungan hingga tadi malam, Joe Biden unggul. Menurut penghitungan CNN, Biden mendapat 224 suara elektoral, sedangkan Trump 213. Adapun dari penghitungan Associated Press, Biden mendapat 238 suara elektoral, sedangkan Trump 213. Untuk memenangi pertarungan, baik Biden maupun Trump harus mendapat 270 suara elektoral dari 538 suara elektoral.

Trump muncul di Gedung Putih untuk mengklaim kemenangan. Dia mengatakan bahwa pengacaranya akan membawa kasusnya ke Mahkamah Agung Amerika Serikat tanpa menjelaskan apa yang akan mereka klaim. “Kami bersiap-siap untuk memenangi pemilu ini. Terus terang, kami memang memenangi pemilihan ini,” kata Trump.

Dia mempertanyakan integritas pemilihan presiden pada tahun ini. Sebagai inkumben, Trump berupaya mempertahankan posisinya untuk periode kedua. “Ini adalah penipuan besar di negara kita. Kami ingin hukum digunakan dengan cara yang tepat. Jadi, kami akan pergi ke Mahkamah Agung Amerika Serikat. Kami ingin semua pemungutan suara dihentikan,” ujar dia. Namun Trump tidak memberikan bukti yang mendukung klaimnya.

Adapun Biden menaruh harapannya pada apa yang disebut sebagai negara bagian “tembok biru” Michigan, Wisconsin, dan Pennsylvania, yang mengirim Trump ke Gedung Putih pada 2016. Meskipun mereka bisa membutuhkan waktu berjam-jam atau sehari untuk menyelesaikan penghitungan. Biden unggul tipis di Wisconsin, sedangkan Trump unggul di Michigan dan Pennsylvania, dengan lebih banyak surat suara yang cenderung condong ke Demokrat masih akan dihitung.

Memenangi suara di tiga negara bagian itu akan cukup untuk memberikan kemenangan bagi Biden. Fox News memproyeksikan Biden akan menang di Arizona, negara bagian lain yang memilih Trump pada 2016, memberinya lebih banyak opsi.

CNN | WASHINGTON POST | REUTERS | SUKMA LOPPIES


 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus