Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Jajak pendapat yang dilakukan Palestinian Center for Policy and Survey Research (PSR) mengungkap dukungan terhadap Hamas dianggap sebagai cara terbaik mengakhiri pendudukan Israel di Gaza. Dukungan terhadap Hamas pun meningkat signifikan dalam tiga bulan terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Survei yang dilakukan PSR memperlihatkan dukungan pada Hamas naik 8 persen atau menjadi 54 persen, di mana survei dilakukan pada responden di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Sedangkan dukungan pada Fatah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas sebanyak 20 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Survei dilakukan delapan bukan delapan bulan sejak meletupnya perang Gaza, di mana Hamas melancarkan serangan ke Israel hingga menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik sekitar 250 orang. Sebagai balasan, lebih dari 37 ribu warga Palestina tewas dalam serangan Israel yang meremukkan untuk memberantas Hamas yang berkuasa di Gaza.
Jajak pendapat menemukan sebanyak dua pertiga responden meyakini serangan 7 Oktober 2023 sebagai keputusan yang tepat. Keyakinan ini naik 4 persen poin dibanding survei sebelumnya. Penurunan terjadi pada responden di Gaza, di mana 57 persen responden menilai keputusan serangan 7 Oktober 2023 itu tepat atau turun dibanding survei pada Maret 2024 yang sebesar 71 persen.
Dalam survei itu terungkap pula sekitar 80 persen warga Palestina di Gaza telah kehilangan sanak-saudara mereka atau memiliki kerabat yang mengalami luka-luka akibat perang. Walid Ladadweh Kepala Survey Research Unit di PSR mengatakan naiknya dukungan pada Hamas adalah reaksi terhadap kehancuran yang ditimbulkan oleh serangan Israel dan pembunuhan di Gaza.
Jumlah korban tewas di Gaza sudah menembus 37 ribu orang menyusul pembantaian di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan sedikitnya 37.084 orang tewas dan 84.494 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober
Pejabat di Gaza melaporkan, dari total korban tewas itu sebanyak 15.694 adalah anak-anak. Tercatat juga 17 ribu anak kehilangan orang tua setelah 250 hari perang Israel di Gaza.
Korban tewas akibat perang Gaza telah mendorong upaya global untuk menghentikan pertempuran, yang gagal dicapai oleh para mediator termasuk Amerika Serikat, Qatar dan Mesir. Rincian korban tewas sulit dikonfirmasi karena pertempuran terus berlanjut.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Harga Sayur, Buah dan Daging Tak Masuk Akal, Warga di Utara Gaza Hanya Makan Roti
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini