Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Taliban telah membunuh seorang dokter muda di provinsi Herat Afghanistan hanya karena alasan sepele. Peristiwa itu terjadi pada hari Jumat pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut media lokal Khaama Press, dokter itu bernama Amruddin Noori, 33 tahun. Menurut keluarga korban, ia tewas di kota Herat karena tidak berhenti di pos pemeriksaan keamanan polisi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Seorang sumber mengatakan Noori dulunya adalah pemilik klinik medis swasta kecil. Ia baru saja menikah.
Aparat keamanan di Herat membantah klaim bahwa Amruddin Noori ditembak mati oleh Taliban. Mereka mengatakan tidak memiliki informasi bahwa terjadi insiden tersebut.
Insiden lainnya terjadi pada seorang psikiater bernama Mohamed Nader Alemi. Ia dibunuh secara brutal di Afghanistan Utara oleh para penculik. Alemi tetap dibunuh bahkan setelah para penculik menerima uang tebusan untuk membebaskannya.
Roheen Alemi, putra Nader Alemi mengatakan ayahnya telah disiksa dengan kejam. "Ada tanda-tanda luka di tubuhnya,” kata Roheen Alemi.
Namun seorang juru bicara Taliban mengatakan bahwa pihak berwenang sedang bekerja untuk menemukan dan menghukum para penjahat yang terlibat dalam pembunuhan Nader Alemi. “Imarah Islam berkomitmen menemukan dan menghukum para pelaku,” ujar juru bicara Saeed Khosty.
Taliban telah menangkap delapan penculik. Dua korban lainnya juga telah dibebaskan.
Sejak Taliban berkuasa kembali di Afghanistan, angka kejahatan meningkat. Ledakan bom hingga penculikan orang-orang terkemuka kerap terjadi.
Sebelumnya Taliban meyakinkan penduduk Afghanistan dengan menjamin keamanan dan keselamatan hidup mereka. Namun insiden yang terjadi beberapa waktu terakhir bertentangan dengan klaim Taliban.
Afghanistan juga kini jatuh ke dalam krisis keuangan yang parah. Penjualan anak perempuan makin sering terjadi untuk ditukar dengan mahar.
Baca: Wanita Afghanistan Bermata Hijau di National Geographic Dievakuasi ke Italia
NDTV | OPINDIA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.