Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

28 April 2024 | 12.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Colorado menjadi negara bagian kesembilan yang melaporkan temuan virus Flu Burung pada produk susu kemasan. Selain itu, flu burung diketahui juga menyerang peternakan sapi perah di delapan negara bagian Amerika Serikat, yakni Texas, Kansas, Michigan, Ohio, Idaho, New Mexico, Carolina Utara, dan Dakota Selatan.

Kasus Flu Burung tersebut menyebar di 34 peternakan sapi perah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau FDA mengumumkan hasil uji PCR standar emas yang menunjukkan pasteurisasi membunuh virus dalam susu dan susu formula. Perusahaan tidak menyebutkan berapa banyak produk susu yang telah diuji namun menambahkan bahwa pihaknya berencana melakukan pengujian lebih lanjut pada 297 produk dari 38 negara bagian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari hasil analisis data dari Departemen Pertanian AS yang dilakukan oleh ilmuwan Universitas Arizona memberikan indikasi baru bahwa wabah H5N1 yang pertama diketahui terjadi pada sapi perah memiliki jangkauan yang lebih luas dari 34 peternakan di sembilan negara bagian yang secara resmi dinyatakan positif.

Penyebaran flu burung baru-baru ini dan terdeteksinya materi genetik H5N1 dalam susu telah meningkatkan seruan untuk mengambil tindakan.

Anggota Parlemen, Romney telah melakukan dorongan bipartisan untuk mengesahkan kembali undang-undang Kesiapsiagaan Pandemi dan Segala Bahaya yang tidak berlaku lagi tahun lalu dan bertujuan untuk memperkuat respons negara terhadap pandemi dan ancaman kesehatan masyarakat.

Negara Wiconsin menjadi negara bagian penghasil produk susu. Meskipun belum ada temuan kasus Flu Burung di negara tersebut, Senator AS dari Partai Demokrat Tammy Baldwin telah mendesak USDA untuk mengerahkan sumber daya tambahan di negara- negara bagian yang memiliki peluang untuk dilakukan pengecekan, demi mencegah wabah tersebut semakin berkembang.

Mulai hari Senin, USDA akan mewajibkan aturan pengecekan bagi sapi perah sebelum dipindahkan ke seluruh negara bagian. Sapi perah yang boleh dipindahkan jika dinyatakan negatif flu burung.

Atas adanya kasus tersebut Gedung Putih mengatakan bahwa mereka sedang memantau situasi flu burung, dan mengambil tindakan untuk meluncurkan Tim Tanggap Darurat untuk menjamin keamanan pasokan pangan negara, memantau tren untuk mengurangi risiko dan mencegah penyebaran virus.

Di negara bagian Indiana, para pejabat masih mempertimbangkan tindakan apa yang akan mereka ambil untuk membatasi terkait adanya potensi penyebaran Flu Burung. Seperti melakukan pengujian, meskipun tidak ada kasus yang dikonfirmasi, kata Dokter Hewan negara bagian Indiana Bret Marsh.

“Kami sedang mengkaji di tingkat negara bagian untuk melihat apa yang mungkin perlu kami lakukan,” katanya dalam panggilan konferensi.

Pakar penyakit menular di Universitas Minnesota, Dr. Michael Osterholm, mengatakan AS harus melakukan lebih banyak pengambilan sampel, baik pada sapi perah dan daging, serta babi.

Meskipun kasus Flu Burung telah menyebar di berbagai daerah dan mengkhawatirkan berbagai pihak, namun FDA meyakini bahwa tidak ada alasan untuk percaya bahwa virus yang ditemukan dalam susu menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia. Banyak pakar penyakit menular dan pejabat pemerintah yakin proses pasteurisasi akan menonaktifkan virus, yang juga dikenal sebagai flu burung.

“Saya tidak khawatir dengan susu itu sendiri,” profesor ilmu pangan di Cornell (, kata Samuel Alcaine.

Selain itu ahli biologi evolusi dari Universitas Arizona.Dr Michael Worobey mengatakan temuan kasus Flu Burung yang menyerang sapi perah berbeda dari kasus Flu Burung yang biasa menyerang manusia. Terdapat adanya perbedaan antara urutan genetik virus pekerja dan 239 sampel lain yang diberikan menunjukkan bahwa “ini adalah epidemi yang sudah berlangsung lama dan tersebar luas,” katanya kepada Reuters.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus