Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Tentara Israel Akui Korban Gaza yang Disebut Teroris adalah Warga Sipil

Satu lagi kebohongan Israel terungkap, sebagian besar korban jiwa di Gaza yang mereka sebut 'teroris' diakui sebagai warga sipil.

2 April 2024 | 15.29 WIB

Warga menggelar salat jenazag pada korban tewas dalam serangan Israel di Khan Younis, setelah mereka dibawa ke rumah sakit al-Najjar, di Rafah di Jalur Gaza selatan 24 Januari , 2024. Total warga sipil yang tewas di wilayah kantong Palestina itu mencapai 25.100 sejak perang dimulai 7 Oktober. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
material-symbols:fullscreenPerbesar
Warga menggelar salat jenazag pada korban tewas dalam serangan Israel di Khan Younis, setelah mereka dibawa ke rumah sakit al-Najjar, di Rafah di Jalur Gaza selatan 24 Januari , 2024. Total warga sipil yang tewas di wilayah kantong Palestina itu mencapai 25.100 sejak perang dimulai 7 Oktober. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Perwira dan tentara Israel mengakui bahwa sebagian besar korban jiwa yang dikategorikan "teroris" oleh militer selama perang di Jalur Gaza sebenarnya adalah warga sipil, menurut sebuah laporan pada Senin, 1 April 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Hal ini didapatkan koran Israel Haaretz dengan mengumpulkan kesaksian dari para perwira dan tentara yang bertempur di Gaza selama perang yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Militer Israel mengatakan 9.000 teroris telah terbunuh sejak perang Gaza dimulai," menurut laporan itu.

Namun, para perwira dan tentara Israel mengatakan kepada Haaretz bahwa "Seringkali mereka adalah warga sipil yang satu-satunya kejahatannya adalah melintasi garis tak kasat mata yang dibuat oleh tentara Israel.”

“Kami secara jelas diberitahu bahwa meskipun seorang tersangka berlari ke dalam sebuah gedung yang berisi orang-orang di dalamnya, kami harus menembaki gedung tersebut dan membunuh teroris tersebut, bahkan jika orang lain terluka,” kata seorang tentara kepada surat kabar tersebut.

Menurut kesaksian para perwira dan tentara, militer Israel menembaki setiap orang yang memasuki “zona pembunuhan” yang telah ditetapkan, baik warga bersenjata maupun warga sipil.

Seorang perwira cadangan mengatakan bahwa “dalam praktiknya, teroris adalah siapa pun yang dibunuh oleh tentara di wilayah di mana pasukannya beroperasi.”

"Mereka bertanya berapa banyak, dan saya memberi angka berdasarkan apa yang kami lihat dan ketahui di lapangan, dan kemudian kami bergerak maju. Bukan kami yang menciptakan mayat, tapi tidak ada yang bisa menentukan dengan pasti siapa teroris dan siapa yang ditembak setelah memasuki zona tempur pasukan Israel,” tambahnya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadapi kritik di dalam Israel karena gagal mencapai tujuan dari perang Gaza, terutama membasmi kelompok Palestina Hamas dan mengembalikan warga Israel yang disandera.

ANADOLU

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus