Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Tentara Israel Bunuh Diri Setelah Diperintahkan Kembali ke Gaza

Tentara Israel yang mengalami stres berat memilih bunuh diri setelah diminta kembali ke medan perang di Gaza.

12 Juni 2024 | 07.00 WIB

Anggota Brigade Pencarian dan Penyelamatan Israel berpelukan di akhir pawai intensif setelah mereka menerima baret brigade, di Latrun, Israel, 1 Februari 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza antara Israel dan Hamas.  REUTERS/Ronen Zvulun
Perbesar
Anggota Brigade Pencarian dan Penyelamatan Israel berpelukan di akhir pawai intensif setelah mereka menerima baret brigade, di Latrun, Israel, 1 Februari 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza antara Israel dan Hamas. REUTERS/Ronen Zvulun

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang tentara Israel melakukan bunuh diri setelah menerima perintah untuk kembali berperang di Jalur Gaza. Situs berita Walla Israel mengatakan tentara cadangan Eliran Mizrahi, seorang penduduk pemukiman ilegal Ma'ale Adumim di Tepi Barat yang diduduki, bunuh diri pada Jumat setelah menerima perintah untuk kembali berperang di Jalur Gaza.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menurut situs tersebut, Mizrahi dipanggil untuk berperang ke Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Dalam perang tersebut, ia terluka pada April.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berita Channel 12 Israel mengatakan Mizrahi dikenali sebagai veteran IDF yang cacat dan didiagnosis menderita gangguan stres pasca-trauma (PTSD). Namun ia diperintahkan kembali bertugas di Rafah. Tak lama setelah perintah itu, ia memilih mengakhiri hidupnya.

Pada hari Minggu, keluarganya mengatakan tentara Israel atau IDF menolak memakamkannya secara militer. Ia tak diakui sebagai prajurit yang gugur sehingga tidak akan dimakamkan di tentara, karena dia tidak aktif saat bunuh diri.

Media Israel Haaretz sebelumnya mengungkapkan bahwa sepuluh perwira dan tentara pendudukan Israel telah melakukan bunuh diri sejak 7 Oktober.

Pada pertengahan Maret, tentara Israel mengakui bahwa mereka sedang menghadapi krisis kesehatan mental terbesar sejak 1973.

Para ahli yang dikutip oleh surat kabar tersebut menyatakan bahwa meskipun sebagian besar kasus bunuh diri di kalangan IOF melibatkan tentara muda, peristiwa 7 Oktober mempunyai dampak psikologis yang tidak biasa.

Surat kabar tersebut juga melaporkan bahwa IOF secara tidak terduga harus mengatasi kecenderungan bunuh diri di kalangan tentara dan perwira, baik yang bertugas di militer tetap maupun di cadangan, khususnya mereka yang berusia 30-an dan 40-an.

MIDDLE EAST MONITOR | AL MAYADEEN

Jangan remehkan depresi. Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri di Indonesia, bisa menghubungi : Yayasan Pulih (021) 78842580

Dewi Rina Cahyani

Dewi Rina Cahyani

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus