Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
AKHIRNYA para pemimpin Partai Kongres memilih seorang penyair, meski tak begitu dikenal, sebagai penerus Rajiv Gandhi. Dialah Narasimha Rao, 70 tahun, seorang vegetarian yang sederhana. Memang sulit bagi Partai Kongres mencari pemimpin baru, setelah Sonia Gandhi, istri almarhum Rajiv, ternyata sampai Rabu pekan lalu tetap menolak tawaran untuk memimpin Partai. Jatuhnya pilihan pada Rao, menurut banyak pengamat politik India, lebih sebagai usaha menghindarkan perpecahan dalam Partai. Rao, duda, bapak tiga anak lelaki dan lima anak perempuan, orang yang rendah hati, tak punya masalah sepanjang keanggotaannya dalam Partai, dan karena itu bisa diterima oleh semua pihak. Dengan rambut yang sudah tipis dan dahinya yang lebar, ditambah telinganya yang lebar, yang terpancar dari wajah tokoh senior Partai Kongres ini adalah kesabaran. Oleh banyak pihak, baik di dalam Partai Kongres maupun dalam kubu lawan, tokoh yang berpengalaman memegang berbagai jabatan ini -- gubernur Andhra Pradesh, kemudian menteri dalam negeri, menteri luar negeri, dan menteri pertahanan -- dinilai sebagai loyalis keluarga Nehru-Gandhi. Kini, begitu ia terpilih, Rao segera berteriak, "Kami akan meneruskan cita-cita Gandhi kendati ia sudah tak ada!" Sebenarnya, pernyataannya itu sedikit membingungkan: cita-cita "Gandhi" yang mana? Sebab, orang tahu, orientasi politik dan ekonomi Rajiv Gandhi dan ibunya, Indira Gandhi, begitu berbeda. Tapi sahabat dan lawan Rao tak perlu memasalahkannya. Seorang pengamat politik India bernama Venkateswaran, seusia dengan Rao, menilai tokoh ini memang "lebih sering terpeleset, bila diberi kesempatan." Masalahnya, seperti sudah disinggung, Partai Kongres memang sedang terpepet -- kan tak mungkin partai ini tanpa pemimpin untuk menghadapi pemilu pekan depan. Dan bagi Partai, faktor yang menguntungkan dari Rao bukannya sama sekali tak ada. Ia berasal dari Selatan sehingga bisa diterima oleh daerah yang selama ini sulit dijinakkan Partai Kongres. (Pembunuhan Rajiv pun terjadi di Selatan). Sedangkan, loyalitasnya pada keluarga Nehru-Gandhi diharapkan bisa tetap mempertahankan pendukung Partai Kongres dari wilayah utara. Yang juga penting adalah Rao berasal dari kasta brahmana. Faktor ini perlu, untuk menggalang dukungan dari pemeluk Hindu, mengingat tantangan dari partai Hindu radikal, Partai Bharatiya Janata, semakin kuat. Kemampuan Rao menguasai massa pun sudah teruji. Ketika Indira Gandhi terbunuh dan kemudian kerusuhan anti Sikh meletus di seluruh penjuru India, Rao, sebagai menteri dalam negeri sukses memadamkan huru-hara itu. Bagaimana dengan masalah kesehatan Narasimha Rao? Rao bukanlah kandidat untuk perdana menteri dari Partai Kongres. Seandainya setelah pemilu, dan partai ini menang dan berniat mencalonkan Rao untuk memimpin pemerintahan, diperlukan satu kesepakatan lagi. Ketika itu, bisa saja orang lain yang terpilih, termasuk Sonia Gandhi. Yopie Hidayat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo