Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Tiga Anggota Hamas Tewas dalam Penembakan di Kamp Pengungsi Palestina Lebanon

Tiga anggota kelompok Hamas tewas dan lainnya terluka dalam penembakan pada Ahad di kamp pengungsi Palestina Burj al-Shemali di Lebanon.

13 Desember 2021 | 16.00 WIB

Anggota kelompok Palestina Hamas membawa senjata mereka selama pemakaman seorang pria yang tewas dalam ledakan yang terjadi pada Jumat malam di kamp Palestina Burj al-Shemali, di kota pelabuhan Tirus, Lebanon selatan, 12 Desember 2021. [REUTERS /Ali Hankir]
Perbesar
Anggota kelompok Palestina Hamas membawa senjata mereka selama pemakaman seorang pria yang tewas dalam ledakan yang terjadi pada Jumat malam di kamp Palestina Burj al-Shemali, di kota pelabuhan Tirus, Lebanon selatan, 12 Desember 2021. [REUTERS /Ali Hankir]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga anggota kelompok Hamas tewas dan lainnya terluka dalam penembakan pada Ahad di kamp pengungsi Palestina Burj al-Shemali di Lebanon, kata kelompok itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Hamas menyalahkan pertumpahan darah pada pasukan saingan yang setia kepada Otoritas Palestina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dua pejabat Hamas mengatakan kepada Reuters sebelumnya bahwa empat orang telah tewas. Pernyataan yang dikeluarkan oleh Hamas mengatakan anggota Pasukan Keamanan Nasional, yang berasal dari Otoritas Palestina, melakukan serangan itu, dikutip dari Reuters, 13 Desember 2021.

Pejabat Otoritas Palestina mengutuk serangan itu, menolak tuduhan Hamas dan mendesak semua pihak untuk menunggu hasil penyelidikan.

Penembakan itu terjadi selama pemakaman seorang pendukung Hamas yang tewas dalam ledakan pada Jumat malam di kamp di kota pelabuhan Tirus, Lebanon selatan.

"Kami menganggap kepemimpinan Otoritas di Ramallah dan dinas keamanan mereka di Lebanon bertanggung jawab penuh atas kejahatan itu," kata pernyataan Hamas.

Tentara Lebanon mengatakan satu tersangka dalam penembakan itu telah ditahan oleh Keamanan Nasional Palestina.

Berbicara kepada Reuters di Ramallah melalui telepon dari Beirut, Duta Besar Palestina untuk Lebanon, Ashraf Dabour, menolak tuduhan Hamas.

"Ini adalah tindakan yang ditolak dan dikutuk...Komite investigasi akan mengungkapkan siapa yang berdiri di belakangnya," kata Dabour. "Kami telah melakukan kontak dengan para pemimpin Hamas dan meminta mereka menunggu hasil investigasi."

Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu bahwa ledakan pada Jumat malam itu disebabkan oleh gangguan listrik di gudang yang berisi tabung oksigen dan gas untuk pasien COVID-19, serta deterjen dan desinfektan.

Sejumlah faksi Palestina bersenjata, termasuk Hamas dan gerakan Fatah, memegang kendali efektif atas sekitar selusin kamp Palestina di negara itu, yang tidak boleh dimasuki oleh otoritas Lebanon.

Otoritas Palestina dan Hamas telah menjadi saingan sengit sejak perang saudara singkat tahun 2007 di Jalur Gaza, yang berakhir dalam kendali Hamas, sementara Otoritas Palestina terus memiliki kendali terbatas atas Tepi Barat yang diduduki Israel. Beberapa upaya rekonsiliasi antara Hamas dan Otoritas Palestina sejak itu gagal untuk mengakhiri perselisihan pembagian kekuasaan antara kedua belah pihak.

REUTERS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus