Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Dunia pada hari Senin kemarin didominasi oleh kabar dari Lembah Panjshir. Taliban mengklaim berhasil mengambil alih titik pertahanan terakhir kelompok Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRFA) di dataran tinggi Afghanistan tersebut. Adapun klaim itu Taliban tegaskan dengan mempublikasikan foto pasukan mereka menduduki rumah gubernur Panjshir.
NRFA membantah kabal tersebut. Mereka balas mengklaim bahwa pasukan mereka masih berjuang melawan pasukan Taliban. Walau begitu, NRFA tidak menyangkal bahwa mereka mulai kesulitan menghadapi Taliban. Oleh karenanya, pemimpin mereka, Ahmad Massoud, menawarkan negosasi gencatan senjata dengan syarat.
Di luar isu lembah Panjshir ada berita dari Guinea. Di sana, administrasi Presiden Conde dikabarkan telah jatuh di tangan kelompok pemberontak. Adapun kabar tersebut datang dari salah satu pentolan kelompok pemberontak, Mamady Doumbouya. Adapun Conde digulingkan karena upanya mengubah konstitusi demi mempertahankan posisi presiden.
Berikut untuk lebih lengkapnya soal berita top 3 dunia pada Senin, 6 September 2021.Sejumlah anggota Taliban berfoto di gerbang kantor gubernur provinsi di Panjshir, dalam gambar ini diunggah ke media sosial pada 6 September 2021. Taliban mengklaim kemenangan atas pasukan oposisi di lembah Panjshir pada hari ini. Media sosialvia REUTERS
1. Taliban Klaim Kuasai Provinsi Panjshir, Kibarkan Bendera di Kantor Gubernur
Taliban telah menguasai sepenuhnya Provinsi Panjshir, daerah terakhir di Afghanistan yang dikuasai oleh pasukan perlawanan, kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, pada Senin.
Gambar-gambar di media sosial menunjukkan anggota Taliban berdiri di depan gerbang kompleks gubernur Provinsi Panjshir, dikutip dari Reuters, 6 September 2021.
Zabihullah Mujahid, mengatakan daerah itu telah sepenuhnya ditaklukkan dan sejumlah orang tewas sementara sisanya melarikan diri.
"Provinsi Panjshir, benteng terakhir musuh bayaran, telah sepenuhnya ditaklukkan. Dengan bantuan Tuhan Yang Mahaesa dan dengan dukungan luas dari bangsa kita, upaya terbaru kami untuk keamanan penuh negara dan provinsi telah membuahkan hasil," kata Mujahid, dikutip dari India Today.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ahmad Massoud, putra pahlawan perlawanan anti-Soviet, Ahmad Shah Massoud, saat tiba wawancara di rumahnya di Bazarak, provinsi Panjshir, Afghanistan, 5 September 2019. Di Lembah Panjshir, Ahmad Massoud telah mengumpulkan pasukan yang terdiri dari sisa-sisa unit tentara reguler dan pasukan khusus serta milisi lokal. REUTERS
2. Ahmad Massoud Bersedia Berunding dengan Taliban
Ahmad Massoud, pemimpin kelompok oposisi Afghanistan yang melawan pasukan Taliban di lembah Panjshir utara Kabul, mengatakan pada Ahad dia menyambut baik proposal dari para ulama untuk penyelesaian yang dinegosiasikan untuk mengakhiri pertempuran.
Ahmad Massoud, kepala Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRFA), membuat pengumuman di halaman Facebook kelompok itu. Sebelumnya, pasukan Taliban mengatakan mereka telah bertempur untuk memasuki ibu kota provinsi Panjshir setelah mengamankan distrik-distrik di sekitarnya.
Taliban menguasai seluruh Afghanistan tiga minggu lalu, mengambil alih kekuasaan di Kabul pada 15 Agustus setelah pemerintah yang didukung Barat runtuh dan Presiden Ashraf Ghani meninggalkan negara itu.
"NRF pada prinsipnya setuju untuk menyelesaikan masalah saat ini dan segera mengakhiri pertempuran dan melanjutkan negosiasi," kata Massoud dalam pernyataan Facebook, dikutip dari Reuters, 6 September 2021.
Presiden Guinea Alpha Conde berpidato pada sesi ke-74 Majelis Umum PBB di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 25 September 2019. [REUTERS/Lucas Jackson/File Foto]
3. Presiden Guinea Dikudeta setelah Ubah Konstitusi demi Jabatan 3 Periode
Sebuah kudeta dilancarkan pasukan elit tentara Guinea terhadap pemerintahan Presiden Alpha Conde, Minggu, 5 September 2021.
Mamady Doumbouya mengklaim berhasil menggulingkan pemerintahan, namun juru bicara Kementerian Pertahanan Guinea menyatakan pemerintahan Presiden Conde berhasil menumpas pemberontakan.
Sebuah video menunjukkan Conde sedang dikelilingi pasukan militer, namun menurut Reuters, belum bisa dikonfirmasi keberadaan presiden itu sekarang.
Kontak senjata terjadi Minggu pagi di negara Afrika Barat itu. Namun pada siang hari sudah tidak terdengar lagi suara tembajan dan Doumbouva muncul di stasiun televisi negara mengumumkan keberhasilannya melengserkan Conde.
Pengumuman ini disambut sebagian warga turun ke jalan meneriakkan dukungan atas dijatuhkannya Conde. Seorang saksi mata Reuters melihat truk, pick-up dan kendaraan militer disertai pengendara sepeda motor membunyikan klakson di tengah teriakan massa. "Guinea bebas! Bravo," teriak seorang wanita dari balkonnya.
TIM TEMPO