Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita top 3 dunia kemarin diawali dengan korupsi yang membuat geram Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Meski dilanda perang dengan Rusia, Ukraina sedang berjuang mengikis korupsi.
Berita kedua top 3 dunia adalah Korea Utara yang membuka diri kembali usai pandemi Covid-19. Korea Utara menerima delegasi militer dari Rusia dan Cina.
Terakhir dari top 3 dunia adalah rencana kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Cina. Berikut berita selengkapnya:
1. Zelensky Geram Korupsi Kembali Guncang Ukraina yang Dilanda Perang
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Presiden Volodymyr Zelensky tidak akan mentolerir korupsi atau pengkhianatan dalam urusan negara, saat Ukraina berjuang untuk menemukan cara mempertahankan diri melawan penjajah Rusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Zelensky membuat seruan anti-korupsi dalam pidato video malamnya, menyusul dua kasus penting terungkap. Pertama penangkapan seorang pejabat rekrutmen militer yang dituduh melakukan penggelapan massal dan seorang anggota parlemen yang dituduh bekerja sama dengan Rusia.
Menurut Zelensky, ketika ada pihak yang susah payah untuk menggalang dukungan bagi Ukraina, para pejabat perlu merasakan kekuatan moral yang diberikan tentara kepada Ukraina.
"Tidak ada yang akan memaafkan anggota parlemen, hakim, pejabat militer, atau pejabat lainnya karena menempatkan diri sebagai oposisi terhadap negara,” katanya pada Selasa, 25 Juli 2023.
Presiden Ukraina pada bulan lalu mengumumkan rencana untuk mengaudit kantor wajib militer untuk mencoba memberantas korupsi. Tindakan itu adalah bagian dari kebijakan lama untuk membersihkan departemen militer dan pemerintah untuk menunjukkan kepada pendukung Ukraina Barat bahwa dia serius dalam menangani korupsi yang mengakar.
Langkah itu juga merupakan elemen utama dalam proses panjang mengamankan keanggotaan Uni Eropa, Zelensky menganggap, warga Ukraina biasa yang mendukung upaya perang sangat marah dengan praktik korupsi.
Pasukan Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022 dan sejak itu perang telah menewaskan ribuan warga sipil dan personel militer, jutaan orang terlantar, dan menghancurkan kota-kota Ukraina.
Zelensky , berbicara kepada anggota parlemen, mengatakan dia tidak akan lagi mentolerir mereka yang "karena keuntungan pribadi" menolak untuk mendukung undang-undang yang diperlukan Ukraina. Kyiv memulai kampanye panjangnya untuk mengamankan keanggotaan Uni Eropa.
"Saya tidak lagi ingin melihat penolakan seperti itu," katanya. "Tidak ada yang mau melihat itu. Ukraina tidak punya waktu lagi untuk itu."
2. Delegasi Militer Rusia dan Cina Tiba di Korea Utara, Tamu Pertama sejak Covid-19
Sebuah delegasi Rusia yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan Sergei Shoigu telah tiba di Korea Utara, kata kementerian Selasa malam, 25 Juli 2023, bergabung dengan kelompok dari Cina sebagai pengunjung publik pertama ke negeri itu sejak awal pandemi.
Kedua delegasi akan mengambil bagian dalam perayaan peringatan 70 tahun "Hari Kemenangan" pada Kamis di Pyongyang, dilansir kantor media pemerintah KCNA, dengan anggota Politbiro Partai Komunis Cina Li Hongzhong memimpin kelompok Beijing.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan telah diundang oleh timpalannya dari Korea Utara dan akan menghadiri acara Hari Kemenangan.
"Kunjungan ini akan membantu memperkuat hubungan militer Rusia-Korea Utara dan akan menjadi tahapan penting dalam pengembangan kerja sama antara kedua negara," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.
Kementerian memposting video pendek di aplikasi perpesanan Telegramnya yang menunjukkan Shoigu disambut oleh seorang pejabat militer Korea Utara di karpet merah landasan bandara.
Spanduk merah dengan tulisan, "Selamat datang, Kamerad Menteri Pertahanan Federasi Rusia, Sergei Shoigu!" dalam bahasa Korea dan Rusia berdiri di belakang barisan tentara yang memberi hormat.
Korea Utara menutup perbatasannya pada awal 2020 untuk semua perdagangan dan pertukaran diplomatik, bahkan dengan mitra ekonomi dan politik utamanya, Cina dan Rusia. Laporan media pemerintah tidak mengatakan apakah kunjungan itu menandai adanya perubahan kebijakan.
Acara ulang tahun diperkirakan akan mencakup parade militer besar-besaran di ibu kota Korea Utara.
Cina , Senin, menegaskan bahwa pihaknya "dengan tegas" menerapkan sanksi PBB terhadap Korea Utara, menanggapi surat dari Kelompok Tujuh, Uni Eropa dan lainnya yang mendesak Beijing untuk menghentikan Pyongyang menghindari tindakan tersebut dengan menggunakan perairan Cina .
Ekspor Cina ke Korea Utara pada Juni delapan kali lebih tinggi dari tahun sebelumnya, ketika negara rahasia itu melaporkan puluhan ribu kasus Covid-19 per hari dan telah menutup perbatasannya.
Amerika Serikat menuduh Korea Utara memberikan bantuan militer ke Rusia untuk perang di Ukraina, klaim yang dibantah oleh Pyongyang dan Moskow.
Rusia dan Korea Utara, yang keduanya memiliki hubungan dingin dengan Amerika Serikat, telah lama menikmati hubungan persahabatan satu sama lain bahkan ketika Moskow mencoba membantu menengahi kesepakatan program senjata nuklir Pyongyang.
Wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel mengatakan pada hari Selasa bahwa Rusia dan Cina "dapat menggunakan pengaruh mereka atas DPRK (Korea Utara) untuk mendorong mereka menahan diri dari perilaku yang mengancam dan melanggar hukum.
"Mereka juga memiliki peran potensial untuk mendorong DPRK kembali ke meja perundingan," kata Patel.
3. Putin Akan ke Cina Hadiri Forum One Belt, One Road
Presiden Rusia Vladimir Putin berencana mengunjungi Cina pada Oktober mendatang bertepatan dengan forum One Belt, One Road, kata penasihat kebijakan luar negeri Kremlin Yury Ushakov kepada wartawan pada Selasa, 25 Juli 2023, demikian dilaporkan kantor berita TASS.
Cina menjadi negara paling penting bagi Rusia sejak awal tahun lalu, ketika hubungan Barat yang sudah tegang dengan Moskow semakin memanas setelah Putin mengirim angkatan bersenjatanya ke Ukraina.
Putin terakhir mengunjungi Beijing tepat sebelum invasi, yang disebut Rusia sebagai "operasi militer khusus", dan bersama dengan Presiden Cina Xi Jinping mengumumkan kemitraan "tanpa batas" yang telah meluas ke bidang ekonomi, perdagangan, politik, dan militer.
Cina menolak untuk menyalahkan Moskow atas perang Ukraina dan mengutuk sanksi Barat terhadap Rusia, bahkan ketika Cina mendapat untung dengan mengamankan diskon untuk minyak dan gas yang tidak lagi dijual Rusia ke Eropa, dan menyaksikan Rusia semakin menggunakan yuannya sebagai mata uang cadangan, bukan dolar AS.
Xi datang ke Moskow pada bulan Maret, menyegel serangkaian perjanjian ekonomi dan lainnya dengan Putin.
Cina mempresentasikan sebuah makalah di Moskow yang menyerukan de-eskalasi dan gencatan senjata di Ukraina, tetapi Kyiv dan sekutu Baratnya menolak rencana tersebut, dengan mengatakan itu akan mengunci keuntungan teritorial Rusia.
REUTERS