Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia pada 3 Juni 2024, diurutan pertama berita tentang Mahmoud Ahmadinejad mantan presiden Iran ramai diperbincangkan untuk kembali menduduki kursi orang nomor satu di Iran. Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dalam kecelakaan helikopter pada 28 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Diurutan kedua top 3 dunia, berita mengenai Presiden Israel Isaac Herzog yang pada Minggu, 2 Juni 2024, menyatakan dukungannya terhadap usulan rencana gencatan senjata tiga fase di Gaza oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden sebagai imbalan atas pembebasan sandera Israel. Perang Gaza sudah delapan bulan berkecamuk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berikut top 3 dunia selengkapnya:
1. Profil Eks Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad: Musuh Israel, Dekat dengan Si Miskin
Nama Mahmoud Ahmadinejad kembali mencuat dalam pemilihan presiden Iran. Hari ini, Minggu, 2 Juni 2024, Ahmadinejad resmi mendaftar sebagai calon presiden menggantikan Ebrahim Raisi, yang jatuh pada kecelakaan helikopter. Pemilu presiden Iran akan digelar pada 28 Juni 2024.
Mahmoud Ahmadinejad adalah bekas Presiden Iran yang kontroversial. Ia dikenal kritis terhadap negara-negara Barat dan menjadi musuh utama Israel. Dilansir dari Britannica, Mahmoud Ahmadinejad lahir pada 28 Oktober 1956 di Garmsr, Iran. Dia merupakan politisi Iran yang menjabat sebagai presiden era 2005 sampai 2013.
Dia dibesarkan di Teheran. Mahmoud Ahmadinejad masuk Universitas Ilmu dan Teknologi Iran (IUST) untuk belajar teknik sipil. Selama Revolusi Iran pada 1978 sampai 1979. Dia adalah salah satu pemimpin mahasiswa yang mengorganisir demonstrasi.
Baca selengkapnya di sini
2. Presiden Israel Dukung Proposal Gencatan Senjata Biden di Gaza
Presiden Israel Isaac Herzog pada Ahad menyatakan dukungannya terhadap usulan rencana gencatan senjata tiga fase di Gaza oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden sebagai imbalan atas pembebasan sandera Israel.
“Dalam konteks ini (proposal kesepakatan Biden), saya mengatakan kepada Perdana Menteri (Benjamin Netanyahu) bahwa saya akan memberikan dia dan pemerintah dukungan penuh saya untuk kesepakatan yang akan menghasilkan pembebasan para sandera,” kata Herzog melalui akun media sosial X.
Herzog menekankan bahwa sesuai tradisi Yahudi yang tidak boleh dilupakan, tidak ada perintah yang lebih besar daripada menebus tawanan dan sandera, terutama ketika menyangkut warga negara Israel yang tidak mampu dipertahankan dan dilindungi oleh Negara Israel. Dalam kesempatan terpisah, ajudan Netanyahu mengatakan sang PM telah menerima kerangka kerja yang diajukan Biden, meskipun usulan itu masih perlu banyak perbaikan.
Baca selengkapnya di sini
3. Israel Kaji Alternatif selain Hamas untuk Perintah Jalur Gaza
Israel tidak akan menerima kelompok Palestina Hamas untuk terus memerintah Jalur Gaza selama kedua pihak menjalani proses meredakan pertempuran, kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada Ahad, 2 Mei 2024. Ia menegaskan pemerintah Israel sedang mempertimbangkan alternatif selain Hamas untuk memerintah wilayah tersebut.
“Sementara kami melakukan tindakan militer yang penting, lembaga pertahanan secara bersamaan mempertimbangkan alternatif pemerintahan selain Hamas,” kata Gallant dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip oleh Reuters.
Anggota kabinet perang Israel itu tidak memerinci alternatif apa saja yang Israel pertimbangkan selain Hamas. Hamas yang didukung Iran telah memerintah Gaza sejak 2007, setahun setelah kelompok itu memenangkan pemilu parlemen di Palestina dan menyusul perang saudara singkat dengan pasukan keamanan dari Otoritas Palestina (PA) yang didukung negara-negara Barat.