Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia kemarin dimulai dari situasi terkini di Suriah. Ketegangan di Timur Tengah mencapai puncaknya usai serangan Israel terhadap Hizbullah dan sekutunya di Lebanon.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berita kedua top 3 dunia adalah cerita WNI yang menjadi relawan Mer-C yang sakit di Gaza. Mereka sakit di tengah minimnya pasokan obat-obatan. Berita terakhir top 3 dunia adalah eks PM Pakistan Imran Khan yang divonis 14 tahun penjara karena menjual hadiah milik negara. Berikut selengkapnya:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
1. Situasi di Suriah Usai Israel Bunuh Wakil Ketua Hizbullah
Ketegangan di negara-negara Timur Tengah kembali memuncak setelah serangkaian serangan intensif Israel terhadap Hizbullah dan sekutunya di Lebanon.
Pembunuhan terbaru wakil pemimpin Hamas, Saleh al-Arouri, dan komandan senior Hizbullah pun menimbulkan risiko konflik lebih besar.
Menurut New Arab, serangan yang menewaskan petinggi Hizbullah ini juga dapat berdampak pada Suriah, di mana Hizbullah memiliki peran kuat dan aliansi yang signifikan. Meskipun Suriah dapat memberikan bentuk penyangkalan, kemungkinan tidak akan melindungi Hizbullah atau Lebanon dari balasan Israel.
Suriah telah menjadi sasaran serangan Israel selama bertahun-tahun, terlebih di pangkalan Korps Garda Revolusi Islam. Namun berdasarkan keterangan The Guardian, kejadian-kejadian tersebut telah meningkat secara dalam beberapa bulan terakhir, tepatnya usai serangan 7 Oktober yang dilancarkan Hamas terhadap Israel.
Berbagai serangan Israel terhadap Suriah tersebut tak jarang menimbulkan korban jiwa. Menurut Reuters, tiga anggota Hizbullah tewas atas serangan Israel pada 8 Desember 2023. Dan pada 29 Januari 2024, serangan Israel di Suriah menewaskan 7 orang, termasuk pejuang pro-Iran.
Baca di sini selengkapnya.
2. Cerita Relawan MER-C Jatuh Sakit di Gaza di Tengah Krisis Air dan Obat-obatan
Dua warga negara Indonesia yang memilih untuk menetap di Gaza sebagai relawan Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) sempat jatuh sakit pekan lalu, dan kini sedang menjalani proses penyembuhan.
Fikri Rofiul Haq dan Reza Aldilla Kurniawan mulai merasa tidak enak badan sejak Kamis lalu, 25 Januari 2024, seperti dikabarkan oleh MER-C, diawali dengan meriang kemudian radang tenggorokan. Kepada Tempo, Fikri menceritakan sakit di tengah situasi Gaza yang masih digempur dan dikepung oleh Israel sejak 7 Oktober 2023.
“Selama ini memang kendalanya adalah kesulitan mencari obat-obatan, pasokan air bersih dan makanan,” ujar Fikri melalui panggilan video pada Selasa, 30 Januari 2024.
Dia mengatakan, kesulitan tersebut dialaminya di Gaza selatan tempatnya menetap sekarang, tepatnya di sebuah sekolah pemerintah di area sekitar Rumah Sakit Eropa di Khan Younis. Namun kesulitan mengakses kebutuhan dasar dirasakan oleh seluruh warga Gaza, yang sedang mengalami krisis lantaran Israel menerapkan blokade ketat.
Stok obat-obatan di apotek dan rumah sakit sudah menipis di tengah pemboman Israel yang berjalan sudah hampir empat bulan. Fikri mengatakan pasokan bantuan obat-obatan dan makanan ke Gaza terus dihadang oleh pihak militer Israel. Padahal, tenaga medis di sana membutuhkan obat-obatan untuk merawat pasien luka-luka yang terus berdatangan selama serangan masih berlanjut.
Fikri mengaku dia dan rekan relawannya tidak berobat ke rumah sakit, karena rumah sakit dibanjiri korban luka-luka. Sementara jalan menuju beberapa rumah sakit lainnya yang masih beroperasi tidak bisa diakses karena ada serangan darat Israel.
Selama sakit, dia mengatakan pemerintah Indonesia terus menjaga kontak dengannya dan Reza. “Sampai detik ini juga pemerintah Indonesia masih menanyakan kabar kami dan terus memantau situasi kami,” katanya.
Simak di sini selengkapnya.
3. Jual Hadiah Negara, Mantan PM Pakistan Imran Khan dan Istrinya Dijatuhi Hukuman 14 Tahun Penjara
Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dan istrinya, Bushra Bibi, dijatuhi hukuman 14 tahun penjara dalam kasus terkait penjualan ilegal hadiah negara pada Rabu 31 Januari 2024.
Hukuman yang dijatuhkan oleh pengadilan anti-korupsi di Islamabad ini terjadi sehari setelah Khan dijatuhi hukuman 10 tahun penjara dalam kasus lain. Khan dinyatakan bersalah karena mengungkapkan rahasia negara, dan seminggu sebelum pemilu nasional.
Khan juga dijatuhi hukuman tiga tahun penjara pada Agustus oleh pengadilan lain karena menjual hadiah senilai lebih dari 140 juta rupee atau sekitar Rp7,9 miliar milik negara dan diterima selama masa jabatan perdana menteri 2018-2022.
Hukumannya kemudian ditangguhkan, tetapi Khan tetap berada di balik jeruji besi sehubungan dengan kasus-kasus lain. Dia mengatakan bahwa dia membeli barang-barang itu secara sah. Pejabat pemerintah menuduh para pembantu Khan menjual hadiah tersebut di Dubai.
NEW ARAB | REUTERS | AHRAM | AL JAZEERA