Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pihak berwenang Pakistan menangkap 10 tersangka perdagangan manusia beberapa hari setelah ratusan migran tenggelam di lepas pantai Yunani, kata para pejabat pada Minggu 18 Juni 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perdana Menteri Shehbaz Sharif juga memerintahkan tindakan keras segera terhadap agen yang terlibat dalam penyelundupan manusia, dengan mengatakan mereka akan "dihukum berat".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setiap tahun, ribuan anak muda Pakistan memulai perjalanan berbahaya mencoba memasuki Eropa secara ilegal untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
Kemungkinan ada lusinan orang Pakistan di antara mereka yang berada di atas kapal pukat berkarat yang tenggelam di semenanjung Peloponnese Yunani pada Rabu, menewaskan sedikitnya 78 orang dengan ratusan lainnya hilang.
Para pejabat mengatakan sembilan orang telah ditahan di Kashmir yang dikelola Pakistan -- rumah bagi sebagian besar korban -- dan satu orang di Gujrat, sebuah kota yang telah lama menjadi batu loncatan bagi para migran.
“Mereka saat ini sedang diselidiki atas keterlibatan mereka dalam memfasilitasi seluruh proses,” kata Chaudhary Shaukat, seorang pejabat lokal dari Kashmir yang dikelola Pakistan.
Dalam pernyataan bersama, Organisasi Internasional untuk Migrasi dan Badan Pengungsi PBB mengatakan antara 400 hingga 750 orang diyakini berada di kapal feri tersebut.
Pada Sabtu, kementerian luar negeri Pakistan mengatakan 12 warganya telah selamat, tetapi mereka tidak memiliki informasi tentang berapa banyak warganya yang berada di kapal tersebut.
Seorang pejabat imigrasi mengatakan tanpa menyebut nama bahwa warga Pakistan di kapal itu bisa melampaui 200 orang.
"Perdana Menteri telah memberikan arahan tegas untuk mengintensifkan upaya memerangi individu yang terlibat dalam kejahatan keji perdagangan manusia," kata kantornya dalam sebuah pernyataan.
Kombinasi kekacauan politik dan ekonomi di ambang kehancuran mendorong puluhan ribu warga Pakistan meninggalkan negara itu - secara legal dan ilegal.
Laki-laki muda, terutama dari Punjab timur dan provinsi Khyber Pakhtunkhwa barat laut, sering menggunakan rute melalui Iran, Libya, Turki, dan Yunani untuk memasuki Eropa secara tidak sah.
AL ARABIYA