Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Trio Eropa Tolak Tuntutan Amerika terhadap Iran

Pompeo menuduh Eropa sebenarnya setuju dengan Amerika tapi takut mengatakannya di depan umum.

22 Agustus 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly berbicara selama konferensi pers bersama dengan rekan-rekannya Annegret Kramp-Karrenbauer, dari Jerman, dan Ben Wallace, dari Inggris, setelah pertemuan di Dillingen, di wilayah Saarland, Jerman 21 Agustus 2020. REUTERS / Kai Pfaffenbach

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Trio Eropa Tolak Tuntutan Amerika terhadap Iran

  • Trio Eropa Tolak Tuntutan Amerika terhadap Iran

  • Trio Eropa Tolak Tuntutan Amerika terhadap Iran

DUBAI – Jerman, Prancis, dan Inggris menolak tuntutan Amerika agar sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait dengan kesepakatan nuklir, termasuk embargo senjata, diberlakukan kembali atau snapback untuk Iran. Trio Eropa menggambarkan upaya Washington itu sebagai hal yang tidak sesuai, sementara Rusia dan Cina menyebutnya sebagai hal yang tidak sah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tiga menteri luar negeri trio Eropa itu menyatakan Prancis, Jerman, dan Inggris, yang disebut E3, mencatat bahwa Amerika tidak lagi menjadi anggota Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) sejak menarik diri dari perjanjian itu pada 8 Mei 2018. Dengan begitu, Washington tidak berhak lagi untuk menuntut pembalasan sanksi PBB terhadap Teheran. JCPOA merupakan nama perjanjian nuklir 2015 yang dinegosiasikan oleh pemerintahan Presiden Amerika Barack Obama. Perjanjian itu disahkan oleh kelima anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan Jerman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“E3 tidak dapat mendukung permintaan Washington agar sanksi PBB terhadap Iran diberlakukan kembali karena hal itu tidak konsisten dengan upaya mereka untuk mengimplementasikan kesepakatan,” demikian pernyataan menteri luar negeri tiga negara sekutu Amerika itu, yakni Jean-Yves Le Drian, Menteri Luar Negeri Prancis; Heiko Maas dari Jerman; dan Dominic Raab dari Inggris, kemarin.

Hal itu bermula dari surat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo kepada Ketua Dewan Keamanan PBB pada Kamis lalu. Washington mengirim surat kepada 15 anggota Dewan Keamanan PBB yang menuduh Teheran tidak mematuhi kesepakatan nuklir. Pompeo menyatakan bahwa Amerika berhak memberlakukan kembali sanksi tersebut berdasarkan resolusi PBB 2231. Isi resolusi itu adalah menetapkan aturan kesepakatan antara Iran dan enam negara dunia. “Kami pikir hal ini sangat mudah dan sederhana,” kata Pompeo. “Resolusi Dewan Keamanan PBB ini akan kembali berlaku 31 hari dari sekarang, dan Amerika Serikat akan menegakkannya dengan penuh semangat.”

Pompeo berharap anggota Dewan Keamanan PBB memenuhi kewajiban mereka. Amerika punya alasan untuk menarik diri dari kesepakatan itu pada 2018. Washington menilai kesepakatan nuklir pada 2015 tersebut adalah kesepakatan “sepihak” yang dinegosiasikan Obama. “Merupakan kesalahan besar jika tidak memperpanjang embargo senjata,” ujar Pompeo.

Duta Besar Cina untuk PBB, Zhang Jun, meminta Indonesia, selaku Ketua Dewan Keamanan PBB, pada bulan ini tidak mengedarkan permintaan snapback Amerika. Cina meminta surat Amerika dikonsultasikan dengan semua anggota dewan tentang bagaimana melanjutkannya.

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, juga menolak rencana Amerika itu. Dia menyebutkan bahwa surat Amerika itu hal yang tidak ada. “Kami tidak menganggap mereka memiliki hak hukum atau alasan untuk memulai hal ini,” ujar Nebenzia. “Jadi, tentu saja, kami akan menentangnya.”

Sementara itu, Duta Besar Iran untuk PBB, Majid Takht Ravanchi, mengatakan Teheran yakin bahwa Dewan Keamanan akan menolak langkah Amerika. Dia menyebut tindakan Amerika sebagai anggota tetap Dewan Keamanan seperti anak kecil yang diejek oleh anggota komunitas internasional lainnya.

Tiga pejabat senior Iran mengatakan kepada Reuters pada minggu ini bahwa kepemimpinan Iran bertekad untuk tetap berkomitmen pada kesepakatan nuklir. Iran juga berharap Joe Biden dari Demokrat—rival Presiden Donald Trump—bisa menang dalam pemilihan presiden pada 3 November mendatang untuk menyelamatkan pakta kesepakatan nuklir tersebut.

Ihwal embargo senjata, Rusia dan Cina menentang penerapan kembali sanksi PBB lainnya terhadap Iran. Inggris dan Prancis, sekutu Amerika, juga ingin mempertahankan kesepakatan nuklir jika Trump kehilangan tawarannya untuk masa jabatan kedua dalam pemilihan presiden pada November mendatang. Eropa khawatir penerapan kembali sanksi dapat menyebabkan Iran keluar dari kesepakatan sepenuhnya dan melanjutkan upaya untuk mengembangkan senjata atom.

Atas penolakan tersebut, Pompeo mengecam dan menuduh bahwa Eropa secara pribadi setuju dengan kekhawatiran Amerika terhadap Iran tapi kurang berani mengatakannya di depan umum. “Sebaliknya, mereka memilih berpihak kepada Ayatollah,” kata dia. “Tindakan mereka membahayakan rakyat Irak, Yaman, Libanon, Suriah, dan bahkan warga negara mereka sendiri.”  

RUSSIA TODAY | REUTERS | AL JAZEERA |FRANCE 24 | SUKMA LOPPIES

 

26

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus