Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Truk Tabrak Bus Pekerja Tambang Berlian Afrika Selatan, 20 Penumpang Tewas

Sedikitnya 20 karyawan perusahaan pertambangan berlian raksasa De Beers tewas dalam kecelakaan lalu lintas di Afrika Selatan

18 September 2023 | 15.45 WIB

Ilustrasi Kecelakaan Truk. antaranews.com
Perbesar
Ilustrasi Kecelakaan Truk. antaranews.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 20 karyawan perusahaan pertambangan berlian raksasa De Beers tewas dalam kecelakaan lalu lintas di Afrika Selatan, kata pejabat setempat pada Minggu petang waktu setempat. Sebagian besar korban meninggal di lokasi, seperti dilaporkan Arab News, Senin 18 September 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pejabat transportasi di provinsi Limpopo, di bagian utara negara tersebut, Vongani Chauke, mengatakan bus nahas itu mengangkut staf dari tambang Venetia, salah satu tambang berlian terbesar di negara tersebut, saat bertabrakan dengan truk.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Chauke mengatakan bahwa kecelakaan itu terjadi pada Minggu sekitar pukul 16.00 GMT, sekitar 25 kilometer dari tambang, di desa Musian di perbatasan Afsel dengan Zimbabwe.

Penyebab kecelakaan itu belum diketahui.

Afrika Selatan merupakan salah satu negara dengan jaringan jalan paling maju di benua ini, tetapi juga merupakan salah satu negara dengan catatan keselamatan jalan terburuk.

SA Trucker, media online penggemar truk, melaporkan bus dan truk terbakar setelah kecelakaan, sementara penumpang masih terjebak di dalam bus. Sementara itu para penumpang bus merupakan pekerja di Pertambangan Berlian Venetia milik De Beers. Pertambangan Venetia merupakan penghasil berlian terbesar di negara itu.

Tambang Venetia, yang terletak di dekat perbatasan Botswana dan Zimbabwe, telah dijalankan oleh kelompok De Beers selama lebih dari 30 tahun.

Pabrik ini menyumbang lebih dari 40 persen produksi berlian tahunan negara tersebut, dan mempekerjakan lebih dari 4.300 staf termasuk sebagian besar penduduk lokal.

Dulunya merupakan tambang terbuka terbesar di negara ini, sebelum De Beers menginvestasikan US$2 miliar dalam proyek bawah tanah besar untuk mengakses berlian yang sulit didapat. Kelompok ini bertujuan untuk memproduksi empat juta karat per tahun.

Pada Juli, De Beers mengumumkan dimulainya produksi berlian bawah tanah dari lapisan baru yang dibuka di bawah tambang terbuka.

ARAB NEWS | ANADOLU

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus