Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Politik Amerika Serikat mengalami kejadian tak terduga dalam 8 hari terakhir. Kampanye presidensial AS menjadi drama dengan proporsi yang epik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pada hari Minggu, 21 Juli 2024, Joe Biden secara mengejutkan menyatakan pengunduran dirinya dari calon presiden Amerika Serikat. Sepekan sebelumnya, publik AS dikejutkan dengan penembakan calon presiden dari Partai Rupublik Donald Trump.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berikut adalah rangkaian hari-hari mengejutkan publik di AS:
Sabtu, 13 Juli 2024 - Penembakan Donald Trump
Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump selamat dari upaya pembunuhan selama kampanye di Pennsylvania, ketika seorang pemuda berusia 20 tahun di atap gedung terdekat melepaskan tembakan.
Foto-foto Donald Trump yang sedang berlumuran darah itu menjadi viral dan disambut pendukungnya. Trump dengan berani mengacungkan tinjunya saat agen Dinas Rahasia bergegas membawanya turun dari panggung. Foto ini menjadi ikon bagi para pendukungnya.
Senin, 15 Juli 2024 - Konvensi Nasional Partai Republik Dimulai
Trump muncul di hadapan kerumunan yang bersorak-sorai di Konvensi Nasional Partai Republik. Ia hadir dengan telinganya yang ditutupi perban putih akibat terluka. Ia menunjuk Senator Ohio JD Vance sebagai calon wakil presidennya.
Rabu, 17 Juli 2024 -- Tekanan Terhadap Biden Meningkat
Dukungan untuk Biden terus surut setelah debatnya yang gagal pada tanggal 27 Juni dengan Trump. Partai Demokrat khawatir terhadap pria berusia 81 tahun itu dan kemampuannya untuk mengalahkan Trump di tempat pemungutan suara.
Seorang anggota parlemen Demokrat terkemuka, Adam Schiff dan sejumlah pejabat partai lainnya mendesak Biden untuk mundur. Ia memuji Biden dengan mengatakan negara kita berada di persimpangan jalan.
Biden juga didiagnosis menderita Covid, terpaksa meninggalkan kampanye dan kembali ke rumahnya di Delaware untuk memulihkan diri.
Dalam wawancara yang dirilis pada hari yang sama, ia mengatakan ia dapat mempertimbangkan kembali pencalonannya jika ditemukan "kondisi medis".
Kamis, 18 Juli 2024 - Tekanan dari Obama dan Pelosi
Tanda-tanda memudarnya dukungan Demokrat muncul. Mantan ketua DPR Nancy Pelosi disebutkan memberi tahu anggota DPR Demokrat bahwa Biden akan segera dibujuk untuk mundur dari pencalonan presien.
Barack Obama, mantan presiden yang pernah menjadi bos Biden, dilaporkan memberi tahu sekutunya bahwa presiden harus mempertimbangkan secara serius kelayakan pencalonannya.
Di Milwaukee, Trump menerima pencalonannya di Konvensi Nasional Partai Republik. Trump menjanjikan kemenangan di bulan November kepada publik.
Jumat, 19 Juli 2024 - Biden Tetap Maju
Anggota parlemen yang mendesak Biden untuk mundur mencapai 25 orang. Kendati begitu, ia kembali menegaskan akan tetap bertahan maju dalam pilpres AS. "Taruhannya tinggi, dan pilihannya jelas. Bersama-sama, kita akan menang."
Sabtu, 20 Juli 2024 - Janji Trump dan Ejekan ke Demokrat
Dalam rapat umum pertamanya sejak percobaan pembunuhan itu, Trump mengatakan kepada publik di negara bagian Michigan. "Saya menerima peluru demi demokrasi."
Ia mengejek krisis kepemimpinan Demokrat, dengan mengatakan, "Mereka tidak tahu siapa kandidat mereka."
Minggu, 21 Juli 2024 - Keputusan Besar Biden
Hari Minggu dimulai dengan Senator utama Joe Manchin, seorang independen yang berpihak pada Demokrat, bergabung dalam paduan suara yang mendesak Biden untuk mundur.
Dua jajak pendapat membawa berita buruk bagi presiden. Satu jajak pendapat menunjukkan dukungan yang menurun tajam di negara bagian medan perang Michigan, yang lainnya menunjukkan Trump menikmati peringkat dukungan tertinggi dalam beberapa tahun.
Pada pukul 1.46 siang waktu Washington Biden mengunggah pernyataan mengejutkan di media sosial yang mengumumkan bahwa ia mengakhiri pencalonannya sebagai presiden AS. "Demi kepentingan terbaik partai saya dan negara," katanya.
Ia mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai calon baru partai, sementara sejumlah tokoh Demokrat terkemuka seperti Bill dan Hillary Clinton juga menyuarakan dukungan mereka.
Trump menyatakan di media sosial bahwa Biden "tidak layak untuk mencalonkan diri" dan "jelas tidak layak untuk menjabat." Partai Republik termasuk Ketua DPR Mike Johnson bersikeras bahwa Biden "harus mengundurkan diri" sebagai presiden "segera."
NDTV
Pilihan editor: Erdogan Marah Besar Usai Dituding Israel Sediakan Senjata untuk Hamas