Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Washington - Presiden Donald Trump akan memulai tur 5 negara Asia untuk mencoba menegaskan kembali kepemimpinan Amerika Serikat di wilayah yang dilanda ketegangan krisis nuklir Korea Utara dan Cina yang ekspansionis .
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari 5 November sampai 14 November, pemimpin berusia 71 tahun itu akan berhenti di Jepang , Korea Selatan , Cina, Vietnam dan Filipina dalam kunjungan pertamanya ke kawasan Asia sejak menjabat sebagai Presiden AS. Ini adalah perjalanan terpanjang ke Asia oleh presiden Amerika yang berkuasa pada milenium ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain kunjungan kenegaraan dengan masing-masing pemimpin masing-masing negara, Trump juga akan menghadiri forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik, atau APEC, dan KTT AS-ASEAN.
Trump akan melakukan serangkaian kegiatan seperti pembentukan front persatuan melawan ancaman nuklir Pyongyang serta meyakinkan para pemimpin regional mengenai kemampuan defensif dan kerjasama perdagangan Amerika.
Berikut kegiatan Trump di 5 negara Asia tersebut:
1. Jepang
Trump akan tiba di Tokyo pada 5 November 2017 dan akan berada di Negeri Sakura ini selama 2 hari. Dia akan bertemu Perdana Menteri Shinzo Abe untuk membicarakan kerjasama lebih lanjut sambil bermain golf.
Abe, yang ingin AS kembali ke kesepakatan TPP, diperkirakan tidak akan mengajukan pakta karena takut merusak hubungan dengan Trump. Pemimpin Amerika Serikat ini kemungkinan akan mendorong kesepakatan perdagangan bebas bilateral.
Diskusi mengenai kerja sama di kawasan Indo-Pasifik untuk menyeimbangkan jejak militer Cina juga bisa di sentuh. Tokyo mengharapkan komitmen Washington untuk mempertahankan wilayah Jepang, termasuk sebuah gugus pulau Laut Cina Timur yang diklaim oleh Beijing.
Dia juga dijadwalkan bertemu dengan keluarga warga Jepang yang diculik Korea Utara.
2. Korea Selatan
Pada 7 November, Trump akan bertemu dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Korea Utara kemungkinan menjadi pembahasan yang akan mendominasi kunjungan satu hari ini. Kedua pemimpin ini mendukung beragam pandangan mengenai pemerintahan di negara komunis. Namun keduanya diharapkan untuk tetap bersatu dalam isu-isu seperti kerja sama pertahanan.
Selain makan malam kenegaraan, Trump juga akan mengunjungi Camp Humphreys, rumah bagi salah satu lapangan udara Amerika di Korea Selatan dan sebuah pemakaman nasional.
3. Cina
Kunjungan ke Cina dilakukan di tengah hubungan antara Washington dan Beijing yang kompleks: Gedung Putih secara teratur mengkritik pemerintah Xi Jingping mengenai akses pasar dan perilaku agresif militer Cina di Laut Cina Selatan namun masih meminta bantuan Beijing untuk menangani Pyongyang.
Namun kedua pemimpin mengharapkan untuk dapat mencapai bersama dalam kunjungan 8-10 November.
Xi ingin agar Trump meninggalkan Beijing dengan suasana hati yang puas dengan mencapai perjanjian perdagangan yang lebih seimbang dan kerjasama yang lebih baik di Korea Utara. Saat ini AS mengalami defisit perdagangan dengan Cina sebesar sekitar US$350 miliar atau sekitar Rp4700 triliun per tahun.
Trump akan berusaha untuk meyakinkan Xi bahwa Beijing harus memperlunak perilakunya untuk menjaga ketidakseimbangan dalam hubungan bilateral, terutama ketika menyangkut perlakuan terhadap perusahaan Amerika di Cina.
4. Vietnam
Pada 10 November, Trump tiba di kota Vietnam Da Nang untuk menghadiri KTT APEC, di mana dia akan menyampaikan pidato dan berpotensi bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela acara ini.
Sehari kemudian, Trump akan bertemu dengan pemimpin senior Vietnam di Hanoi, termasuk Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc. Vietnam adalah eksportir terbesar di Asia Tenggara ke Amerika dan pembicaraan kemungkinan akan berfokus pada peluang perdagangan yang diperluas.
5. Filipina
Di Manila pada 12 November, Trump akan berpartisipasi dalam peringatan 50 tahun Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara, atau ASEAN.
Keesokan harinya, Trump akan menghadiri KTT AS-ASEAN dan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rodrigo Duterte . Gedung Putih mengatakan bahwa kerja sama Duterte diperlukan untuk melawan Korea Utara.
CNBC
Foto 
