Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Turki telah memerintahkan penahan terhadap 275 personil militernya. Penahanan tersebut berkaitan dengan upaya kudeta yang gagal di tahun 2016 oleh kelompok pemberontak pimpinan Fethullah Gulen.
"Operasi dikoordinir dari kota Izmir dan menargetkan orang-orang di 22 provinsi. Dari 275 yang diburu, 145 sudah ditahan," sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 9 Juni 2020.
Beberapa tahun terakhir, otoritas Turki memang giat memburu para pengikut Fethullah Gulen, figur pemberontak yang dituduh hendak mengambil alih kuasa Turki. Pada Juli 2016, Gullen dan pengikutnya disebut mencoba melakukan kudeta di mana peristiwa tersebut memakan korban 250 orang.
Gulen sendiri, saat ini, tengah mengungsi atau mengasingkan diri di Amerika. Ia, yang merupakan mantan orang kepercayaan Presiden Tayyip Erdogan, telah menetap di sana sejak tahun 1999. Terkait tuduhan yang dialamatkan kepadanya, Gulen sudah membantah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara itu, Erdogan memandang Gulen sebagai pengkhianat. Di mata Erdogan, Gulen mencoba membangun pemerintahan Turki yang berbeda dengan memasukkan pengaruhnya ke Kepolisian, Militer, dan lembaha hukum. Itulah kenapa, sejak kudeta yang gagal, Erdogan terus memburu pengikutnya.
Terkait mereka yang telah ditangkap, laporan Reuters menyebutkan bahwa kebanyakan dari mereka adalah personil aktif. Selama ini, mereka saling berkomunikasi dengan telepon umum agar sulit dilacak. Belum diketahui apakah mereka juga berkomunikasi dengan Gulen atau lewat perantaranya.
Sebagai tambahan, sejak upaya kudeta oleh kelompok Fethullah Gulen gagal, total ada 80 ribu orang yang tengah menanti disidang. Selain itu, 150 ribu pejabat publik dan personil militer dipecat dari posisinya.
ISTMAN MP | REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini