Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Turki Pertanyakan Penjelasan Arab Saudi Soal Jamal Khashoggi

Juru bicara Partai Keadilan dan Pembangunan Turki Celik mempertanyakan penyebab tewasnya Jamal Khashoggi karena perkelahian seperti versi Arab Saudi.

21 Oktober 2018 | 07.01 WIB

Sejumlah jurnalis freelance Indonesia melakukan aksi damai di depan Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta, Jumat, 19 Oktober 2018. Aksi ini menuntut kejelasan atas hilangnya jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi, setelah memasuki Konsulat Jenderal Arab Saudi di Turki pada 2 Oktober lalu. TEMPO/Muhammad Hidayat
Perbesar
Sejumlah jurnalis freelance Indonesia melakukan aksi damai di depan Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta, Jumat, 19 Oktober 2018. Aksi ini menuntut kejelasan atas hilangnya jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi, setelah memasuki Konsulat Jenderal Arab Saudi di Turki pada 2 Oktober lalu. TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Istanbul – Seorang pejabat senior di Partai Keadilan dan Pembangunan Turki mempertanyakan penjelasan pemerintah Arab Saudi soal penyebat tewasnya kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca:

 

Juru bicara PKP, Omer Celik, mengatakan pemerintah Turki tidak bakal membiarkan terjadi upaya untuk menutupi kebenaran soal kasus ini. PKP adalah partai berkuasa di Turki dengan tokoh utamanya Presiden Recep Tayyip Erdogan.

“Kami tidak akan mendului menyalahkan seseorang terkait kasus ini tapi kami juga tidak akan mengizinkan adanya upaya menutup-nutupi,” kata Celik pada Sabtu, 20 Oktober 2018 waktu setempat seperti dilansir CNN.

 

Baca:

Ini merupakan reaksi pertama dari pejabat di pemerintahan Turki terkait penjelasan dari pemerintahan Arab Saudi bahwa Jamal Khashoggi tewas setelah terjadi perkelahian dengan sejumlah orang di kantor Konjen Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018.

“Ini merupakan masalah kehormatan bagi kami bahwa kasus ini diungkap. Kami akan mencoba mencari tahu mengenai kasus ini menggunakan semua cara yang kami punya. Ini merupakan kehendak dari Presiden kami,” kata Celik.

 

Baca:

Deputi Ketua PKP, Numan Kurtulmus, mengatakan Turki nyaris merampungkan investigasi lengkap kasus ini dan akan dijelaskan kepada dunia, seperti dilansir Sky News.

Jamal Khashoggi dan Hatice Cengiz. [habersev.com]

Secara terpisah, Kepala Asosiasi Media Turki – Arab, Turan Kislakci, berbicara di depan Konjen Saudi di Istanbul pada Sabtu waktu setempat. Dia menyerukan kepada pemerintah Saudi untuk segera menyerahkan jasad Jamal Khashoggi.

“Berikan Jamal kepada kami sehingga kami bisa menguburkannya. Sehingga semua orang yang sayang kepadanya, para pemimpin dunia, dapat datang ke sini menghadiri upacara pemakaman,” kata Kislakci.

Hingga kini jasad Khashoggi belum diketahui keberadaannya. Seperti dilansir Anadolu, tim investigasi gabungan dari Saudi dan Turki telah menggeledah kantor dan rumah Konsul Jenderal Saudi di Istanbul pada Rabu pekan ini. Namun, tim belum menemukan keberadaan jasad Khashoggi.

Ahli forensik dari kepolisian Turki memeriksa atap kediaman Konsul Jenderal Arab Saudi, Mohammad al-Otaibi, di Istanbul, Turki, 17 Oktober 2018. Jamal Khashoggi dikenal kritis terhadap kebijakan pemerintah Arab Saudi. REUTERS/Osman Orsal

Pemerintah Saudi juga telah mengakui bahwa Khashoggi tewas di kantor Konjen dalam proses interogasi yang berakhir kacau. Otoritas keamanan Turki mendapat rekaman audio pembicaraan di dalam Konjen dari jam Apple dan sebuah rekaman lain.

Kedua rekaman ini menunjukkan terjadinya perdebatan antara Khashoggi dengan sejumlah orang di dalam Konjen, sebelum akhirnya dia dibunuh dan tubuhnya dimutilasi.

 

Baca:

Ada 15 orang Saudi datang ke Istanbul pada 2 Oktober 2018 menggunakan pesawat sewaan langsung dari Saudi. Sebagian orang itu merupakan pejabat intelijen Saudi, yang juga hadir dalam kantor Konjen menemui Khashoggi. Seorang pejabat di pemerintah Saudi mengatakan Khashoggi tewas karena cekikan atau jeratan tali di leher. Namun, pejabat ini tidak memberikan bukti.

Turan Kislakci mengatakan,”Tepat 18 hari lalu, sebuah pembunuhan brutal terjadi. Tiga hari lalu kami kehilangan harapan,” kata dia. “Kami ingin keadilan ditegakkan untuk Jamal Khashoggi. 18 tersangka tidak cukup. Kami ingin orang-orang yang memberi perintah ditangkap,” kata dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus