Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Turki Sebut Israel Harus Dihukum agar Kekejaman di Gaza Tidak Ditiru

Israel harus menerima hukuman atas tindakannya yang cukup berat di Gaza agar pihak lain tidak meniru

22 Juli 2024 | 20.05 WIB

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyapa pendukungnya di Istanbul, Turki, 24 Juni 2018. Kemenangan di atas 50 persen membuat Erdogan tak perlu lagi bertarung di putaran kedua untuk mempertahankan kursi presiden sejak 2014. REUTERS/Alkis Konstantinidis
material-symbols:fullscreenPerbesar
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyapa pendukungnya di Istanbul, Turki, 24 Juni 2018. Kemenangan di atas 50 persen membuat Erdogan tak perlu lagi bertarung di putaran kedua untuk mempertahankan kursi presiden sejak 2014. REUTERS/Alkis Konstantinidis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Israel harus menerima hukuman atas tindakannya yang cukup berat di Gaza agar pihak lain tidak meniru atau mempertimbangkan untuk melakukan kekejaman serupa. Erdogan juga mengomentari pendapat penasihat yang dikeluarkan Mahkamah Internasional (ICJ) yang menegaskan hak warga Palestina untuk menentukan nasib sendiri dan memutuskan bahwa pemukiman Israel di wilayah pendudukan harus dievakuasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

“Israel harus menghadapi konsekuensi dari tindakannya, memastikan hukuman tersebut berfungsi sebagai pencegahan terhadap siapa pun yang mempertimbangkan kekejaman seperti itu lagi,” kata Presiden Erdogan kepada wartawan di pesawat yang kembali dari Republik Turki Siprus Utara, Minggu, 21 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pihaknya berharap keputusan Mahkamah Internasional ini dan keputusan-keputusan sebelumnya yang tidak dilaksanakan oleh Israel akan membawa kebangkitan di komunitas internasional. Erdogan juga mendesak Amerika Serikat untuk memberikan tekanan terhadap Israel dan menarik dukungannya terhadap Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu yang disebutnya sebagai pembunuh. Langkah ini dilakukan demi mengakhiri penindasan di Gaza.

“Untuk mengakhiri penindasan ini, pemerintah AS perlu menekan Israel dan menarik dukungannya dari pembunuh Netanyahu dan rekan-rekannya,” ucapnya.

Erdogan menyerukan agar seluruh warga yang memperjuangkan keadilan terhadap tindakan Israel bersatu dan memastikan semuanya mendukung keputusan ICJ. “Kita hanya bisa mengganggu permainan ini dengan sikap seperti itu,” tuturnya.

Adapun pengadilan menemukan beberapa pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Israel termasuk aktivitas yang merupakan apartheid. Sejak Tel Aviv melancarkan perang brutal pada 7 Oktober, lebih dari 38.900 warga Palestina telah terbunuh di Gaza, sebagian besar dari korban adalah wanita dan anak-anak. Selain itu, lebih dari 89.600 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat di Gaza.

Sumber : Anadolu

Pilihan editor: Netanyahu: Israel Tetap Sekutu AS Siapa Pun Presidennya

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus