Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Ukraina Dapat Bantuan Paket Senjata dari AS Rp 4,67 Triliun

Amerika Serikat kembali mengirim bantuan senjata untuk Ukraina senilai Rp 4,67 triliun.

13 Maret 2024 | 12.29 WIB

Strip amunisi senapan mesin saat latihan militer anggota Batalyon Siberia dari Legiun Internasional Angkatan Bersenjata Ukraina, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di lokasi yang dirahasiakan di wilayah Kyiv, Ukraina 13 Desember 2023. REUTERS/Valentyn Ogirenk
Perbesar
Strip amunisi senapan mesin saat latihan militer anggota Batalyon Siberia dari Legiun Internasional Angkatan Bersenjata Ukraina, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di lokasi yang dirahasiakan di wilayah Kyiv, Ukraina 13 Desember 2023. REUTERS/Valentyn Ogirenk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat akan mengirimkan paket bantuan militer baru untuk Ukraina senilai US$ 300 juta atau setara Rp 4,67 triliun. Pengiriman paket bantuan senjata untuk Ukraina ini adalah yang pertama kali dalam beberapa bulan terakhir sejak Partai Republik memblokir dana tambahan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan pendanaan bantuan senjata untuk Ukraina itu berasal dari penghematan biaya tak terduga dari kontrak Pentagon. Dana itu akan digunakan untuk amunisi dan amunisi Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Amunisi ini akan membuat senjata Ukraina tetap menyala dalam jangka waktu tertentu, namun hanya dalam waktu singkat,” kata Sullivan kepada wartawan. Ia menambahkan bahwa amunisi ini mungkin hanya berguna bagi Ukraina selama beberapa minggu saja.

“Ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan medan perang Ukraina dan tidak akan mencegah Ukraina kehabisan amunisi,” kata Sullivan.

Sekretaris Pers Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder mengatakan paket bantuan senjata itu termasuk rudal anti-pesawat dan peluru artileri. Dia mengatakan penyediaan senjata ke Ukraina melalui penghematan kontrak Pentagon kemungkinan hanya terjadi satu kali saja. 

Para pejabat AS juga telah mempertimbangkan opsi untuk menyita sekitar US$ 285 miliar aset Rusia dan akan menggunakan uang tersebut untuk membayar persenjataan Ukraina. Pengumuman itu disampaikan ketika presiden dan perdana menteri Polandia bertemu dengan Presiden Joe Biden di Gedung Putih pada Selasa malam, 12 Maret 2024, untuk membicarakan cara-cara meningkatkan dukungan bagi Ukraina. “Dukungan finansial untuk Ukraina murah mengingat dukungan lainnya bisa diberikan,” kata Presiden Polandia Andrzej Duda kepada wartawan.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Republik Mike Johnson, yang merupakan sekutu Donald Trump, menolak mengadakan pemungutan suara mengenai rancangan undang-undang yang akan memberikan tambahan US$ 60 miliar untuk Ukraina. Keputusan tersebut telah disahkan oleh Senat yang dikuasai Partai Demokrat.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus