Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa hotel di Mesir beroperasi kembali, namun dengan aturan baru yakni mengurangi tingkat hunian. Sumber di Kementerian Pariwisata Mesir menjelaskan aturan baru itu diberlakukan demi menghentikan penyebaran virus corona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mesir sejak Maret 2020 menghentikan sementara penerbangan internasional dan menutup restoran-restoran di penjuru negara itu, hotel dan café-café dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona. Bandara-bandara di Mesir hanya melayani penerbangan domestik dan penerbangan repatriasi WNA.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang wanita membeli lentera tradisional yang biasa disebut "fanous" menjelang bulan Ramadan saat pandemi virus corona atau COVID-19 di Kairo, Mesir, 12 April 2020. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Hotel-hotel di Mesir sekarang sudah diperbolehkan beroperasi kembali namun tingkat hunian dibatasi, yakni hanya boleh seperempat saja dari kapasitas hunian hotel itu. Hotel-hotel juga diizinkan buka jika mereka bisa memenuhi standar kesehatan dan protokol keamanan yang dipatok pemerintah.
Situs middleeastmonitor.com mewartakan sekitar 78 hotel, yang sebagian besar di bibir pantai Laut Merah sudah memenuhi standar dan sekarang ini sudah beroperasi kembali dengan tingkat rata-rata hunian 20 persen – 22 persen. Ada sekitar 173 hotel di penjuru Mesir yang sudah mengajukan permohonan agar diperbolehan buka lagi dan sedang dipertimbangkan oleh otoritas terkait.
Pemerintah Mesir mengatakan pihaknya berencana menaikkan tingkat hunian hotel sampai 50 persen pada Juni 2020. Pariwista adalah salah satu sumber pendapatan mata uang asing bagi Mesir. Sektor ini juga menyumbang sekitar 5 persen dari GDP Mesir.
Di Mesir ada 23.449 kasus virus corona. Dari jumlah itu, 913 pasien Covid-19 berakhir dengan kematian. Beberapa dari pasien yang dirawat karena virus corona di Mesir adalah WNA.