Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

WHO Ingatkan Kematian Akibat Malaria Bisa Lebih Tinggi dari Covid-19

WHO mengingatkan angka kematian akibat penyakit malaria bisa melampaui kematian karena virus corona di kawasan Afrika.

30 November 2020 | 20.00 WIB

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]
Perbesar
Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - WHO memperingatkan angka kematian akibat penyakit malaria di kawasan sub-Sahara Afrika bakal lebih tinggi dibanding kematian akibat virus corona. Pada tahun lalu, ada lebih dari 409 ribu orang di seluruh dunia, yang sebagian besar anak-anak di kawasan miskin Afrika, meninggal karena malaria dan Covid-19 akan membuat angka kematina semakin tinggi pada 2020 ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Perkiraan kami akan tergantung pada tingkat gangguan yang ditimbulkan oleh Covid-19. Bakal ada peningkatan kematian akibat malaria sekitar 20 ribu dan 100 ribu di kawasan sub-Sahara Afrika, yang sebagian besar dari mereka adalah anak-anak,” kata Pedro Alsonso, Direktur WHO untuk penanganan malaria.

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)

 

Alsonso mengatakan tampaknya angka kematian akibat malaria bakal lebih besar secara langsung ketimbang angka kematian karena Covid-19.

 

Laporan WHO menemukan ada 229 juta kasus malaria total di seluruh dunia pada 2019. Banyak negara di dunia telah berjuang dan bertahan melawan penyakit yang ditularkan akibat gigitan nyamuk ini, pada saat yang sama menghadapi tantangan Covid-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya.   

 

WHO menyebut kesuksesan jangka panjang untuk mewujudkan dunia bebas malaria dalam satu generasi masih jauh dari kepastian. Beberapa negara di Afrika yang paling buruk terkena wabah malaria terseok-seok dalam mencetak kemajuan sejak 2016.

 

Malaria menular melalui gigitan nyamuk dan terjadi di banyak belahan dunia. Separuh dari populasi dunia berisiko terkena malaria dan penyakit ini mematikan satu anak setiap dua menit. Fokus pendanaan dunia dan perhatian telah teralihkan sehingga membuat kematian anak yang seharusnya bisa dicegah, menjadi semakin kecil.  

 

 

 

Sumber: https://www.reuters.com/article/us-health-malaria-who/malaria-death-toll-to-exceed-covid-19s-in-sub-saharan-africa-who-idUSKBN28A009?il=0   

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus