Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Balon-balon berisi kotoran dikirim Korea Utara ke Korea Selatan. Tak kurang dari 600 balon sampah dan kompos telah mendarat ke berbagai kota di Korea Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kejadian ini dikonfirmasi oleh Seoul pada Minggu, 2 Juni 2024, di mana balon-balon itu membawa sampah sepertu puntung rokok, kain, sampah kertas dan sampah plastik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Menteri Pertahanan Korea Utara, Kim Kang Il, menjelaskan bahwa balon-balon tersebut adalah “tindakan balasan” terhadap praktik Korea Selatan selama bertahun-tahun yang mengirimkan balon berisi selebaran anti-Korea Utara ke wilayah mereka.
“Kami telah membuat warga Korea Selatan merasakan betapa kotornya negara mereka dan seberapa besar usaha yang dibutuhkan untuk membersihkan sampah yang berserakan,” ujar Kim dikutip dari CNN.com.
Kepala staf gabungan militer Korea Selatan mengatakan balon-balon itu diterbangkan ke wilayah perbatasan kedua negara pada pukul 8 malam sampai 10 pagi pada Ahad, 2 Juni 2024.
Militer Korea Selatan memonitor tempat dilepaskannya balon-balon berisi sampah tersebut dan melakukan pengintaian udara untuk melacak dan mengumpulkan balon-balon tersebut yang pada bagian bawahnya diikatkan kantong-kantong sampah.
Riema Moedjiono atau Riema Lee, warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Incheon menceritakan tak jauh dari tempat tinggalnya, salah satu balon itu mendarat.
“Ada juga yang jatuh di Incheon, tepatnya di depan Stasiun Inha University pada 1 Juni 2024. Karena saat ini angin juga cukup kencang ke arah selatan,” kata pemilik katering Fajar itu kepada Tempo.co, Rabu, 5 Juni 2024. Menurut berita, balon itu berisi serpihan-serpihan sampah plastik dan kompos.
“Balon itu segera dievakuasi. Juga di daerah Paju yang berdekatan dengan perbatasan Korut. Masyarakat dilarang mendekati lokasi balon jatuh,” kata Riema.
Bagaimana tanggapan warga Korfea Selatan terhadap aksi provokasi itu? “Tanggapan masyarakat sekitar sini biasa saja, dalam artian tidak berpengaruh banyak, mungkin karena sudah terbiasa melihat dan merasakan kedua Korea ini saling berbalas propaganda dan provokasi,” kata dia.
Korea Utara menyatakan telah menghentikan pengiriman balon berisi sampah ke Korea Selatan setelah Seoul melaporkan ratusan insiden pengiriman sampah melalui udara melintasi perbatasan.
Kim Kang Il, menyebut bahwa negaranya sementara menghentikan pembuangan sampah melintasi perbatasan setelah mengklaim telah mengirimkan total 15 ton sampah ke Korea Selatan.
Kim menjelaskan bahwa balon-balon tersebut adalah “tindakan balasan” terhadap praktik Korea Selatan selama bertahun-tahun yang mengirimkan balon berisi selebaran anti-Korea Utara ke wilayah mereka.