Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang warga negara Indonesia atau WNI bernama Enan Cahyati dilaporkan tewas dibunuh suaminya—yang merupakan warga negara Amerika Serikat—di Phnom Penh, Kamboja. Pelaku yang diketahui bernama Bilal Abdul Fateen, 66 tahun, masih buron.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lalu Muhammad Iqbal, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, mengatakan sedang menggali informasi dari Kepolisian Phnom Penh dan keluarga korban. Informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh, Kamboja, menyebutkan, pada 25 Maret 2018, aparat kepolisian Phnom Penh membuka paksa kamar hotel, tempat korban dan suaminya menginap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Diperkirakan almarhumah dibunuh tiga hari sebelum ditemukan. Kementerian Luar Negeri pada 26 Maret telah bertemu dengan ibu dan kakak almarhumah di Jagakarsa, Jakarta Selatan," kata Iqbal, Rabu, 28 Maret 2018.
Dia menjelaskan, KBRI Kamboja telah berkoordinasi dengan rumah sakit di Phnom Penh untuk mengetahui hasil visum Enan, yang akan membutuhkan waktu. Kendati begitu, KBRI Kamboja memastikan akan mengawal proses hukum kasus ini hingga motif pembunuhan terungkap dan terduga pelaku mendapat hukuman.
Sebelumnya, situs cambodiaexpatsonline.com pada 26 Maret 2018 mewartakan Bilal Abdul Fateen asal Illinois, Amerika Serikat, diduga kuat telah membunuh Enan di Hometown Suite Hotel, Jalan 172, Phnom Penh, Kamboja. Di hotel tersebut, keduanya melakukan check-in pada 19 Maret 2018.
Aparat kepolisian Phnom Penh menemukan seorang WNI tewas pada 25 Maret 2018 setelah staf hotel mencium bau mencurigakan dari kamar yang digunakan korban dan suaminya. Aparat kepolisian lalu mendobrak kamar itu dan menemukan Enan tewas karena dicekik, sementara suaminya melarikan diri.