Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Udara Yordania dan Belanda pada Senin melakukan penerjunan kedua bahan bantuan kemanusiaan mendesak ke Gaza utara dalam waktu 24 jam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut pernyataan yang dikeluarkan militer Yordania, misi penerjunan kedua dilakukan menggunakan pesawat C-130 dan bantuan dikirimkan ke rumah sakit lapangan Yordania di Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Disebutkan bahwa bahan bantuan tersebut meliputi pasokan “bantuan kemanusiaan dan obat-obatan yang dikirimkan dalam kotak khusus dilengkapi parasut dengan alat pandu GPS untuk memastikan pengiriman mencapai lokasi tujuan dalam jangka waktu yang diperlukan."
Pernyataan itu menekankan bahwa kedua misi itu menegaskan "hubungan bilateral yang kuat antara dua negara bersahabat dan menunjukkan nilai solidaritas dan kerjasama yang dimiliki rakyat Belanda dan Yordania terhadap rakyat Palestina."
Kementerian Pertahanan Belanda mengatakan misi tersebut telah dikoordinasikan sebelumnya dengan Israel, dan pesawat serta awak yang terlibat kembali dengan selamat.
Pasokan tersebut “diperuntukkan bagi rumah sakit lapangan Yordania” yang telah beroperasi sejak 2009, kata kementerian tersebut.
“Mengirimkan bantuan melalui jalur darat merupakan cara paling efektif untuk mengirimkan pasokan bantuan ke lokasi kejadian dalam skala besar. Namun sejauh ini, akses melintasi perbatasan negara masih terbatas. Itulah sebabnya pengiriman bantuan melalui udara kini dipilih,” kata kementerian pertahanan Belanda.
Misi tersebut diperkirakan menelan biaya total satu juta euro, kata Kementerian Pertahanan Belanda. Uang tersebut berasal dari anggaran perdagangan luar negeri dan kerja sama pembangunan.
“Yordania sebelumnya mengirimkan beberapa pengiriman udara untuk meringankan situasi rumah sakit yang mengerikan. Pada saat itu, ini juga termasuk pasokan darurat yang disuplai Pertahanan dari persediaannya sendiri. Kali ini, pesawat militer Belanda melakukan operasi bersama dari sebuah lapangan terbang di Yordania.”
Operasi terbaru ini menjadikan total bantuan udara Yordania ke dua rumah sakit lapangan di Gaza menjadi 13, dengan yang pertama dilakukan pada 6 November.
Israel melancarkan serangan mematikan di Gaza menyusul serangan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober. Serangan itu menewaskan sedikitnya 27.585 warga Palestina dan melukai 66.978 lainnya, sementara hampir 1.140 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Serangan Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur.
ANADOLU | NL TIMES