Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Zelensky Beri Paus Rompi Anti Peluru, Minta Bantu Damaikan Rusia Ukraina

Zelensky meminta bantuan Paus Fransiskus untuk mewujudkan perdamaian di Ukraina. Ia juga memberi paus rompi anti peluru.

14 Mei 2023 | 09.00 WIB

Paus Francis berjabat tangan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, di Vatikan, 13 Mei 2023. Vatican Media/Handout via REUTERS
Perbesar
Paus Francis berjabat tangan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, di Vatikan, 13 Mei 2023. Vatican Media/Handout via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu Paus Fransiskus pada Sabtu, 13 Mei 2023. Dalam pertemuan itu, Zelensky meminta bantuan Paus Fransiskus untuk mendukung rencana perdamaian antara Rusia Ukraina. Paus Fransiskus juga mengindikasikan Vatikan akan membantu pemulangan anak-anak Ukraina yang dibawa oleh Rusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Ini suatu kehormatan besar," kata Zelensky kepada Paus Fransiskus. Ia meletakkan tangannya di dadanya dan menundukkan kepala saat menyapa Paus Fransiskus berusia 86 tahun itu, yang berdiri dengan tongkat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya pada hari Sabtu, Zelensky bertemu dengan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni. Italia menjanjikan dukungan militer dan keuangan penuh untuk Ukraina serta menegaskan kembali dukungan untuk tawaran keanggotaan Uni Eropa.

Zelensky, yang mengunjungi Roma untuk pertama kalinya sejak perang dimulai, berbicara dengan Paus Fransiskus selama 40 menit. Ia memberi paus rompi antipeluru yang telah digunakan oleh seorang tentara Ukraina. Rompi itu lalu dilukis dengan gambar Madonna.

Sebuah pernyataan Vatikan mengatakan bahwa dalam pembicaraan pribadi mereka, Zelensky dan paus membahas gerakan kemanusiaan, yang merujuk pada sumber tentang kesediaan Vatikan membantu pemulangan anak-anak Ukraina.

Kyiv memperkirakan hampir 19.500 anak telah dibawa ke Rusia atau Krimea yang diduduki Rusia sejak Februari 2022. Ukraina mengecam tindakan Rusia itu sebagai deportasi ilegal.

"Kita harus melakukan segala upaya untuk memulangkan mereka," kata Zelensky dalam sebuah Tweet sesudah pertemuan dengan paus.

Zelensky mengatakan dia meminta paus untuk "bergabung" dengan 10 poin rencana perdamaian Kyiv. Di antara 10 poin itu adalah memulihkan integritas teritorial Ukraina, penarikan pasukan Rusia dan penghentian permusuhan, serta pemulihan perbatasan negara Ukraina. Zelensky telah berulang kali mengatakan bahwa rencana tersebut tidak dapat dinegosiasikan.

"Saya meminta (paus) untuk mengutuk kejahatan Rusia di Ukraina. Karena tidak ada kesetaraan antara korban dan penyerang," kata Zelensky dalam Tweet-nya.

Selain bertemu Paus Fransiskus, Zelensky juga menggelar pertemuan dengan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni pada Sabtu. Italia menjanjikan dukungan penuh ke Ukraina untuk mengusir Rusia. 

Meloni mengatakan Italia akan terus memasok senjata dan mendukung Ukraina selama diperlukan. "Kami bertaruh untuk kemenangan Ukraina," kata Meloni.

Hari ini, Zelensky akan mengunjungi Jerman untuk bertemu dengan para pemimpin ekonomi top Eropa. Perjalanan itu dilakukan tepat setelah Berlin menyatakan sedang mempersiapkan paket senjata baru senilai US$ 3 miliar termasuk tank, kendaraan lapis baja, dan sistem pertahanan udara untuk Ukraina dalam melawan Rusia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus