Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Volodymyr Zelensky mengganti panglima perang Ukraina dengan komandan pasukan darat pada Kamis, 8 Februari 2024. Keputusan ini diambil di tengah perang dengan Rusia dan semakin terdesaknya Ukraina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Perombakan terjadi setelah berbulan-bulan spekulasi mengenai keretakan antara Zelensky dan panglima militer Jenderal Valeriy Zaluzhnyi. Oleh banyak warga Ukraina, Zaluzhnyi dianggap sebagai pahlawan nasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Mulai hari ini, tim manajemen baru mengambil alih kepemimpinan Angkatan Bersenjata Ukraina,” kata Zelensky dalam sebuah pernyataan.
Dia mempromosikan panglima angkatan darat Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi, 58, menjadi panglima Angkatan Bersenjata yang baru. Zelenksy menyatakan Syrskyi berperan dalam mengawasi pertahanan Kyiv pada tahun 2022 dan serangan balasan kilat Kharkiv pada akhir tahun itu.
Syrskyi, yang dikenal dengan sebutan "macan tutul salju", mengambil alih kepemimpinan di tengah ketidakpastian yang mendalam ketika Ukraina menunggu bantuan militer penting dari Amerika Serikat. Bantuan perang dari AS ini telah ditunda oleh Partai Republik di Kongres AS selama berbulan-bulan.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan langkah untuk menggantikan Zaluzhnyi adalah “keputusan berdaulat”. Menurut Pentagon, mereka akan secara efektif dengan Jenderal Syrskyi seperti yang sudah dilakukan selama ini.
Ketika Ukraina sedang berjuang untuk merombak cara mereka memobilisasi warga sipil menjadi tentara, pemecatan Zaluzhnyi dapat memberikan pukulan terhadap moral pasukan di garis depan sepanjang 1.000 kilometer (621 mil). Hal ini juga bisa menjadi bumerang secara politik, sehingga menurunkan peringkat Zelensky.
Zelensky mengatakan dia berterima kasih kepada Zaluzhnyi atas waktunya sebagai panglima militer. Ia mengunggah foto bersama Zaluzhnyi sedang berjabat tangan dan tersenyum.
Pesan terima kasih untuk Zaluzhnyi, yang dikenal luas sebagai "Jenderal Besi", membanjiri media sosial setelah pengumuman tersebut. Beberapa warga Ukraina memposting gambar jenderal tertinggi tersebut di samping gambar hati.
Orang-orang yang lewat di pusat kota Kyiv secara terbuka mempertanyakan alasan pergantian tersebut. "Ini adalah keputusan yang sangat aneh. Kami tahu musuh kami dan itu bukan Zaluzhnyi,” kata Svitlana Kalinina, seorang konsultan.
"Saya sangat kesal. Saya tidak tahu tentang yang lain tapi saya sangat kesal. Ini sinyal yang membuat saya khawatir," kata Olena, seorang dokter.
REUTERS
Pilihan editor: Penghitungan Suara Berlarut-larut, Pemenang Pemilu Pakistan Belum Jelas