Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Zelensky: Ukraina Butuh Waktu Lebih Banyak Sebelum Melancarkan Serangan Balasan

Zelensky mengatakan mereka menanti kendaraan-kendaraan lapis baja yang sedang dalam pengiriman demi mengurangi korban jiwa

11 Mei 2023 | 17.51 WIB

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbincang dengan Komandan Batalion Krimea, Isa Akayev dalam acara berbuka puasa bersama tentara Muslim Ukraina di Kyiv, Ukraina, 7 April 2023. REUTERS/Alina Yarysh
Perbesar
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbincang dengan Komandan Batalion Krimea, Isa Akayev dalam acara berbuka puasa bersama tentara Muslim Ukraina di Kyiv, Ukraina, 7 April 2023. REUTERS/Alina Yarysh

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina menahan serangan hingga lebih banyak kendaraan lapis baja Barat tiba sebelum memulai serangan balasan yang telah lama ditunggu-tunggu untuk merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia, kata Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan dalam sebuah wawancara yang dirilis pada Kamis, 11 Mei 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kami masih membutuhkan sedikit waktu lagi," kata Zelensky dalam wawancara dengan beberapa televisi Eropa, menurut BBC Inggris.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pasukan Ukraina telah menerima cukup peralatan dari para sekutu Barat untuk sebuah misi militer, tetapi beberapa kendaraan lapis baja yang dijanjikan masih belum datang. Menanti sedikit lebih lama untuk kendaraan-kendaraan tersebut akan mengurangi korban jiwa, katanya.

"Dengan [apa yang telah kami miliki] kami dapat maju dan berhasil,” katanya. “Tetapi kami kehilangan banyak orang. Saya rasa itu tidak dapat diterima.”

Perang Ukraina saat ini ada pada titik balik, dengan Kyiv siap untuk melepaskan serangan balasan barunya setelah enam bulan menjaga pasukannya dalam posisi bertahan, sementara serangan musim dingin besar-besaran yang dilancarkan Rusia gagal merebut wilayah yang signifikan.

Para sekutu Barat sedang mengirim ratusan tank dan kendaraan lapis baja ke Ukraina untuk serangan balasannya dan telah melatih ribuan pasukan Ukraina di luar negeri.

Target utama Moskow selama berbulan-bulan adalah Bakhmut, sebuah kota kecil di Ukraina selatan, yang belum juga berhasil direbut, hasil yang akan menjadi satu-satunya hadiah setelah berbulan-bulan pertempuran darat paling berdarah di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Beberapa hari lalu, Ukraina telah mengklaim keberhasilan di wilayah-wilayah pinggiran kota tersebut. Baik unit tempur Ukraina dan pemimpin tentara bayaran Grup Wagner mengatakan sebuah brigade Rusia melarikan diri dari posisinya, Selasa, meninggalkan sebidang tanah di barat daya Bakhmut.

Komandan pasukan darat Ukraina, Rabu, mengatakan bahwa pasukan Rusia telah mundur sejauh 2 km dari garis depan.

Kementerian pertahanan Rusia tidak berkomentar tentang laporan-laporan tersebut tetapi dalam pernyataan tadi malam, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengakui bahwa perang itu “sangat sulit”

Ia mengatakan bahwa ia tidak ragu Bakhmut “akan direbut dan dikuasai.”

Di Brussel, pejabat tinggi militer NATO mengatakan perang akan semakin menjadi pertempuran antara sejumlah besar pasukan Rusia yang kurang terlatih dengan peralatan usang dan pasukan Ukraina yang lebih kecil dengan senjata dan pelatihan Barat yang lebih baik.

Laksamana Rob Bauer, seorang perwira Belanda yang merupakan ketua komite militer NATO, mengatakan Rusia mengerahkan tank T-54 - model lama yang dirancang pada tahun-tahun setelah Perang Dunia Kedua.

REUTERS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus