Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
JANUR kuning mereka ikatkan di ta-ngan. Itu tanda tolak bala. Mungkin untuk menangkal gempa susulan, tsunami, atau bencana apa lagi. Orang-orang Yogya, tempat di mana lebih dari 5.000 jiwa melayang dan 105 ribu rumah ringsek Sabtu dua pekan lalu akibat gempa 5,9 skala Richter, tidak biasa menunjuk faktor di luar dirinya sebagai penyebab. Mereka lebih suka melihat diri sendiri, lalu memilih cara berlindung. Ekspresi sikap pasrah itu gampang dijumpai di lokasi bencana. "Matur nuwun, Gusti, kawula tasih dipunparingi keselametan..."(Terima kasih, Tuhan, saya masih diberi keselamatan).
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo