Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kolom

Apa Hubungan Majalah dan Senjata Api

Kata magasin, magazine, majalah, dan khazanah berhubungan. Ada perubahan makna dalam sejarahnya.

30 Juli 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MAJALAH sekarang tak selalu berupa cetakan, tapi juga digital. Meskipun demikian, majalah masih dianggap sebagai ruang bagi khazanah pengetahuan. Lalu apa kaitannya dengan magasin, yang lazim dihubungkan dengan senjata api?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada tiga kata pada paragraf di atas yang secara historis berkaitan, yaitu majalah, magasin, dan khazanah. Magasin telah menjadi warga Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi pertama dengan definisi “tempat penyimpanan barang dan tabung berisi peluru yang dapat dipasang di bedil”. Kata majalah dan khazanah hadir lebih dulu. An English-Malay Dictionary (1916) mencatat kata mujallah sebagai padanan untuk periodical (magazine). Dictionary of The Malayan Language (1812) mencatat kata khazanah dengan makna katatreasury, magazine”. Kamus itu memadankan magazine dengan gudang senjata dan gudang pegawai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada dua hal yang mengaitkan ketiga kata tersebut, yaitu asal kata dan konsep yang beririsan. Kata majalah, magasin, dan khazanah berasal dari bahasa Arab. Dalam bahasa Arab terdapat kata khazana, yang artinya “menyimpan atau menimbun”. Kata itu menurunkan makhzan, yang berarti “tempat menyimpan atau gudang”, dengan bentuk jamak makhazin. Kata itu berlayar ke utara melintasi Mediterania dan singgah di Italia sebagai magazzino. Lalu ia berkelana ke Prancis sebagai magasin. Dari Prancis, kata itu berlayar ke Inggris sebagai magazine dengan arti yang sama, yaitu gudang, khususnya dalam konteks persediaan militer, sehingga kemudian maknanya mengecil sebagai tempat menyimpan persediaan peluru pada senjata.

Magazine berubah makna menjadi lembaran kertas di tangan pengusaha Inggris, Edward Cave (1691-1754). Saat itu Cave ingin mencetak sesuatu secara berkala yang memuat hal-hal yang mungkin menarik bagi kaum terpelajar di London. Dia mencari-cari nama untuk ide barunya dan memutuskan untuk menamainya The Gentleman’s Magazine, yang terbit pada Januari 1731. Cave tampaknya menganggap magazine sebagai gudang informasi sekaligus “mempersenjatai” pembaca secara intelektual dengan beragam informasi. Sejak saat itu makna terbitan berkala menempel pada kata magazine.

Untuk konsep Cave itu, kata majallah lebih lazim digunakan dalam bahasa Arab, yang bertautan dengan kata majalah di sini. Kaum terpelajar Nusantara membawa konsep majalah dari dunia Arab dan mulai menerbitkannya di Indonesia. Ada yang menggunakannya sebagai bagian dari nama, seperti Majallah Ahkam (1913), Majallah Al-Islam (1914), Majallah Pengetahuan Rampai-Rampaian (1920), dan lebih banyak lagi yang menggunakan judul berbahasa Melayu/Indonesia atau daerah tapi dengan penjelas kata majalah, seperti Woro Darma “(Madjalah Boelanan)”, Pembela Islam, “Madjallah: diterbitkan doea kali seboelan” (1931).

Berbeda dengan majalah, bahasa Belanda-lah yang membawa magasin ke Nusantara melalui kata magazijn. Untuk konsep magasin sebagai wadah peluru, misalnya tertuang dalam De Remington-karabijn als cavalerievuurwapen in Nederland en Nederland Indië (1881) karya E.K.A. de Neve. Pemerintah Hindia Belanda juga pernah membentuk directie producten en civile magazijnen (direktorat produk dan pergudangan sipil).

Bahasa Indonesia juga tetap menyerap kata khazanah dari bahasa Arab, meskipun semakna dengan magazijn. Kata khazanah dimaknai sebagai “perbendaharaan atau kekayaan” sekaligus merujuk pada “tempat untuk menyimpan perbendaharaan tersebut”.

Ketika kita menerima konsep khazanah kata atau perbendaharaan kata dari vocabulary, kita mereka kata dari bahasa Sanskerta, kosakata, sebagai padanannya. Kini kosa sudah menjadi kata mandiri karena sudah menurunkan kata lain, dengan arti “khazanah atau perbendaharaan”. Dengan demikian, kita memiliki empat kata yang konsepnya beririsan, yaitu kekayaan, perbendaharaan, khazanah, dan kosa. Sementara itu, makna “terbitan berkala” pada magasin tidak kita terima karena sudah ada kata majalah.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Magasin"

Asep Rahmat Hidayat

Asep Rahmat Hidayat

Anggota Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional Perkamusan dan Peristilahan Badan Bahasa

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus