Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Perang mulut demi kepentingan politik tak jarang membagi khalayak menjadi dua kubu yang berhadapan: Pencinta Versus Pembenci. Pencinta pada yang satu tentu Pembenci bagi yang lain. Sekerdil itu? Ternyata ini bisa dibentuk oleh bahasa, atau tepatnya cara berbahasa dalam propaganda, dan bagi khalayak yang tidak menyadarinya akan mudah termanipulasi dan termanfaatkan. Itulah sebuah pola hitam-putih yang muncul dari orientasi dua nilai: yang baik sangat baik, yang buruk sangat buruk, dengan hanya dua pilihan, yakni setuju atau tidak setuju. Tidak ada pilihan ketiga. Disebutkan, dalam bidang apa pun, baik politik, ekonomi, maupun agama, orientasi dua nilai dianut secara fanatik.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo