Inflasi dan Anomali Pertumbuhan Uang Beredar

Haryo Kuncoro, guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta, menganalisis mengapa pertumbuhan jumlah uang yang beredar jauh lebih tinggi dibanding inflasi.

7 Februari 2022 | 00.00 WIB

Perbesar

Ilustrasi: Tempo/Imam Yunni

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Ringkasan Berita

Jumlah nominal uang yang beredar terus tumbuh.
Pertumbuhannya jauh lebih tinggi dibanding inflasi.
Mengapa ini terjadi dan mengindikasikan apa?

Haryo Kuncoro
Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini

Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
Akses penuh seluruh artikel Tempo+
Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
Fitur baca cepat di edisi Mingguan
Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo

Lihat Benefit Lainnya

inflasi

uang

covid-19

produk-domestik-bruto-pdb

bank-indonesia

Iwan Kurniawan

Sarjana Filsafat dari Universitas Gadjah Mada (1998) dan Master Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina (2020. Bergabung di Tempo sejak 2001. Meliput berbagai topik, termasuk politik, sains, seni, gaya hidup, dan isu internasional.

Di ranah sastra dia menjadi kurator sastra di Koran Tempo, co-founder Yayasan Mutimedia Sastra, turut menggagas Festival Sastra Bengkulu, dan kurator sejumlah buku kumpulan puisi. Puisi dan cerita pendeknya tersebar di sejumlah media dan antologi sastra.

Dia menulis buku Semiologi Roland Bhartes (2001), Isu-isu Internasional Dewasa Ini: Dari Perang, Hak Asasi Manusia, hingga Pemanasan Global (2008), dan Empat Menyemai Gambut: Praktik-praktik Revitalisasi Ekonomi di Desa Peduli Gambut (2020).

Edisi 27 April 2025