Peran Mahasiswa sebagai Agen Perubahan

Ketika demokrasi terpuruk, mahasiswa sebagai agen perubahan harus turun tangan. Agar perkataan dan perbuatan para pemimpin benar-benar seiring dan sejalan.

6 Juli 2021 | 00.00 WIB

Perbesar

Ilustrasi: Tempo/Imam Yunni

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

Mahasiswa punya peran sebagai agen perubahan.
Kritik mahasiswa harus dipandang sebagai upaya mereka menjalankan perannya.
Ketika demokrasi mengalami kemunduran, mahasiswa wajib menunjukkan perannya.

Firman Noor
Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI

Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini

Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
Akses penuh seluruh artikel Tempo+
Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
Fitur baca cepat di edisi Mingguan
Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo

Lihat Benefit Lainnya

undang-undang-informasi-dan-transaksi-elektronik-uu-ite

komisi-pemberantasan-korupsi

badan-eksekutif-mahasiswa

mahasiswa

Iwan Kurniawan

Sarjana Filsafat dari Universitas Gadjah Mada (1998) dan Master Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina (2020. Bergabung di Tempo sejak 2001. Meliput berbagai topik, termasuk politik, sains, seni, gaya hidup, dan isu internasional.

Di ranah sastra dia menjadi kurator sastra di Koran Tempo, co-founder Yayasan Mutimedia Sastra, turut menggagas Festival Sastra Bengkulu, dan kurator sejumlah buku kumpulan puisi. Puisi dan cerita pendeknya tersebar di sejumlah media dan antologi sastra.

Dia menulis buku Semiologi Roland Bhartes (2001), Isu-isu Internasional Dewasa Ini: Dari Perang, Hak Asasi Manusia, hingga Pemanasan Global (2008), dan Empat Menyemai Gambut: Praktik-praktik Revitalisasi Ekonomi di Desa Peduli Gambut (2020).

Edisi 11 Mei 2025