Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kolom

Pemalsuan Alat Tes Antigen di Kualanamu yang Berbahaya

Penggunaan alat tes usap antigen bekas di Bandara Kualanamu berpotensi menularkan virus ke banyak orang. Sulit dibayangkan, kejahatan itu berlangsung di tempat yang semestinya menjaga profesionalisme dan dilakukan oleh petugas resmi dari perusahaan negara.

3 Mei 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adakah yang lebih buruk dari penggunaan alat tes usap antigen bekas di Bandar Udara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara? Sulit dibayangkan, perbuatan keji itu berlangsung di tempat yang semestinya mencerminkan profesionalisme dan dilakukan oleh petugas resmi dari perusahaan negara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut polisi, lima pegawai PT Kimia Farma mendaur ulang alat pendeteksi Covid-19 sejak empat bulan yang lalu. Dengan mengakali jumlah tes dari para penumpang pesawat, mereka mengutil jutaan rupiah per hari. Dari segi jumlah, mungkin duit yang mereka dapatkan tidak cukup membuat mata banyak orang terbelalak. Namun, jelas, perbuatan mereka cukup keji. Mereka mengambil keuntungan pribadi dengan membahayakan nyawa banyak orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penggunaan alat bekas pakai itu berpotensi menularkan virus ke banyak orang. Setidaknya, menurut penyelidikan polisi, 9.000-an orang telah menggunakan alat tes bekas itu sejak Desember tahun lalu. Hasil tes antigen mereka, yang digunakan sebagai syarat bisa terbang, bisa jadi tidak akurat.

Kecurangan petugas Kimia Farma itu sedikit-banyak bisa menurunkan kepercayaan orang pada otoritas dan pelayanan medis, yang sangat diperlukan dalam menghadapi pandemi. Padahal situasi wabah belum kunjung membaik. Ancaman baru pun datang dengan adanya mutasi virus. Dalam situasi ini, diperlukan lebih banyak data tes dan pelacakan. Kesadaran masyarakat untuk mengikuti pengetesan akan terkikis jika kasus-kasus seperti di Kualanamu berlalu begitu saja. Beberapa waktu lalu juga banyak ditemukan pemalsuan hasil tes untuk mengakali persyaratan perjalanan di sejumlah lokasi.

Pemalsuan alat uji antigen di Kualanamu merupakan bentuk paling ekstrem dari berbagai tindakan “curi-curi kesempatan” yang banyak terjadi sejak pagebluk menyerang Indonesia, lebih dari setahun yang lalu. Mentalitas korup telah meluas sedemikian rupa, dari pejabat pemerintah selevel menteri hingga pegawai rendahan di lapangan.

Tindakan korupsi yang dilakukan pada masa pandemi--antara lain melibatkan dua menteri pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin--seolah-olah memberikan dorongan bagi petugas di lapangan untuk berbuat serupa. Alih-alih memberikan pelayanan sebaik-baiknya buat masyarakat, mereka mengeruk keuntungan sebesar-besarnya untuk kantong pribadi.

Sudah semestinya aparat kepolisian mengusut tuntas pemalsuan alat tes di Bandara Kualanamu. Lebih dari itu, perlu penerapan standar baku untuk laboratorium-laboratorium yang melayani pengujian Covid-19, terutama di fasilitas pelayanan publik seperti bandar udara. Pengawasan pun perlu diperketat, karena laboratorium merupakan pendeteksi awal yang bisa mencegah penularan corona semakin luas.

Virus corona menyebar melalui pergerakan manusia. Pembawa virus, yakni orang-orang yang telah terinfeksi, harus diisolasi agar tidak menularkannya kepada orang lain. Hanya dengan pendeteksian yang akurat dan ketegasan untuk membatasi pergerakan manusialah penularan bisa dihentikan.

Dalam kehidupan normal, bahkan ketika pandemi belum menyerang dan mengubah banyak hal, petugas idealnya memudahkan banyak orang. Yang terjadi di Kualanamu, para petugas itu mengambil keuntungan yang bisa membahayakan hidup orang lain. Jadi, adakah yang lebih buruk dari perbuatan itu?

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus